SOSIAL POLITIK

Berselisih Paham, Kontraktor Dengan Komisi III DPRD Kota Banjar Bersitegang

Suasana hearing anggota DPRD Kota Banjar dengan Para pengusaha Jasa Konstruksi, foto hermanto
Suasana hearing anggota DPRD Kota Banjar dengan Para pengusaha Jasa Konstruksi, foto hermanto

Gapura Kota Banjar ,- Hearing para pengusaha Jasa Konstruksi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi Jasa Kontruksi Kota Banjar dengan Anggota Komisi III DPRD setempat berlangsung memanas.

Bertempat digedung DPRD Kota Banjar, para kontraktor tersebut menyampaikan keluhannya terkait dengan pembongkaran proyek plat deker di Lingkung Bojongsari Kelurahan Bojongkantong Kecamatan Langensari Kota Banjar yang diduga dilakukan oleh salah satu anggota komisi III DPRD Kota Banjar.

“Yang berhak membongkar adalah dinas terkait, karena fungsi dewan hanya sebagai pengawasan saja, gunakan mekanisme, hargailah peran direksi, kalau memang ada kesalahan dari pekerjaan proyek, ya tegur dulu direksinya, jangan asal main bongkar,” Kata  Ketua BPC Gapensi Kota Banjar, Ateng Risnandar dalam hearing tersebut. Senin (12/10/2015).

Menguatkan pernyataannya rekannya, Dodi dari Askindo, mengatakan jika  sidak merupakan hak dari dewan sebagai fungsi legislasi, bujeting, dan pengawasan. Namun menurutnya jika mendapat laporan dari masyarakat yang dianggap kurang baik tentang pekerjaan proyek, alangkah baiknya terlebih dahulu direksinya dipanggil.

“Saya sepakat dengan sidak, namun tidak perlu membongkar langsung ke lapangan, karena anggota dewan punya etika, apalagi sampai mencangkul segala, ga perlu sibuk-sibuk seperti itu, nanti tangannya “kapalan”,”kata Dodi.

Sementara itu Hunes Hermawan selaku Ketua komisi III DPRD Kota Banjar, membantah jika ada anggota dewan melakukan pembongkaran dengan cara mencangkul terhadap proyek tersebut. Menurutnya, yang membongkar adalah pelaksana dan Dinas terkait, adapun salahsatu dewan Komisi III pada saat itu memegang cangkul, ia mengatakan bahwa pada saat itu tengah membuktikan kebenaran proyek plat decker tersebut menggunakan batu split atau tidak.

“Kami tidak membongkar, dan kami hanya membuktikan saja bahwa plat decker tersebut memakai batu split apa tidak, ternyata setelah diperiksa, batu split nya tidak ada, makanya kami katakan salah  jika itu memang  salah dan akan kami katakan benar jika itu memang  benar”, ujarnya.

Hunes menambahkan, pemeriksaan terhadap  proyek tersebut atas dasar  laporan dari warga yang mencium  adanya indikasi pengerjaan proyek ini tidak sesuai dengan spek. Dalam pelaksanaan sidak di lapangan, pihaknya selalu koordinasi dengan dinas terkait.

“Sebelum melakukan sidak, kami selalu berkoordinasi dengan Dinas terkait, dan jika memang dalam pengerjaannya baik, para penyedia kontruksi tidak perlu kebakaran jenggot kalau memang pekerjaannya sesuai dengan spek,” Tegas Hunes.

Budi Sutrisno salah satu anggota Komisi III DPRD Kota Banjar lainnya  mengapresiasi sekali sikap dari para pengusaha Jasa Konstruksi  dalam hearing tersebut.

“Ini sangat baik untuk bahan koreksi bagi dewan maupun para pemborong agar dapat meminimalisir permasalahan, bahwa di dalam hering ini tidak menyatakan secara subjektif, mari kita berpandangan objektif, agar semua teratasi permasalahannya,”ucap Budi.

Budi menambahkan, asosiasi yang membawahi beberapa kontraktor harus mampu membina anggotanya. Budi berharap agar masalah seperti ini tidak terulang kembali untuk kedepannya.

“Saya berterimakasih sekali kepada asosiasi dalam hearing ini, kami berharap asosiasi dapat membina bawahannya, sehingga masalah seperti ini tidak terulang kembali,”Tuturnya.

Mujamil salahseorang anggota Komisi III lainnya pun mengatakan, dalam masalah ini karena hanya minim komunikasi saja. Dirinya justru khawatir ada yang melaporkan namun laporannya tidak sama tentang proyek tersebut.

“Ini hanya mis komunikasi saja, saya khawatir permasalahan ini mungkin terjadi akibat adanya laporan yang tidak sama terkait proyek tersebut,”ucapnya.

Sementara itu, Edis selaku pemborong menyebutkan, dalam hal ini tidak perlu saling menyalahkan, meski bagaimanapun, Komisi III DPRD Kota Banjar merupakan mitra juga bagi para penyedia kontruksi.

“Kita ini rekanan, sudahlah tidak perlu saling menyalahkan, kita saling intropeksi saja, hanya saja untuk kedepannya jangan sampai terulang lagi masalah seperti ini,”ujar Edis dengan diiringi tepuk tangan yang hadir di ruangan hearing tersebut.

Meski sedikit sempat tegang, pertemuan yang berlangsung dua jam ini, akhirnya bubar, dan kedua belah pihak baik Komisi III DPRD Kota Banjar maupun para Kontraktor saling bersalaman.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *