SOSIAL POLITIK

Wujudkan Kepedulian, Gobeljek Bagi-Bagi Sembako di Kota Banjar

Ketua Gobeljek beserta beberapa anggotanya saat menyerahkan sembako, foto hermanto
Ketua Gobeljek beserta beberapa anggotanya saat menyerahkan sembako, foto hermanto

Gapura Kota Banjar , – Wujudkan kepedulian  kepada sesama, Gabungan Organisasi Becak Lan Ojek (GOBELJEK) di Kota Banjar, Jawa Barat, membagikan sembako kepada keluarga Gobeljek yang kurang mampu,  di Lingkung Sumanding wetan, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Banjar, Jum’at (13/11/2015). Kegiatan tersebut merupakan kegiatan sosial bentuk kebersamaan dan sinergisitas  sesama tukang ojek dan pengayuh becak di Kota Banjar.

Selain membagikan sembako di rumah Ny. Eli (70) ibu kandung dari Judin selaku anggota Gobeljek di lingkung Sumanding wetan, para anggota Gobeljek ini pun membagikan sembako di wilayah Batu Gajah Desa Neglasari dan Cikabuyutan Barat, Kelurahan Hegarsari, tepatnya di rumah Patah, Maman, dan Eem seluruhnya para pengayuh becak.

Ketua Gobeljek H Yoyo Suharyono mengatakan kegiatan tersebut merupakan langkah awal untuk membangun rasa persaudaraan sesama tukang Ojek dan Becak se Kota Banjar.

“Sejak diresmikan Gobeljek pada  September 2015 lalu, kegiatan sosial ini merupakan kali pertama. Hal tersebut merupakan sebuah langkah untuk mempererat hubungan silaturahmi anggota, sehingga memiliki rasa kepedulian sesama,”Kata Yoyo kepada wartawan.

Menurut Yoyo, paket sembako dan uang kadeudeuh yang diberikan dalam kegiatan sosial tersebut diharapkan akan menjadi sebuah motivasi kepada keluarga anggota Goljek yang kurang mampu untuk belajar berwirausaha.

“Kegiatan ini bukan untuk ajang silaturahim saja, melainkan sebuah motivasi atau dorongan moril maupun materil kepada anggota Goblejek untuk bisa belajar wirausaha dan mandiri,”Imbuhnya.

Yoyo menambahkan,  dirinya sangat bangga dengan organisasi yang dipimpinnya ini, karena baru dua bulan berdiri ini, namun Gobeljek sudah mampu mengumpulkan dana untuk uang kas hingga mencapai Rp. 5 juta.

“Saya sangat bangga, meski keadaan ekonomi mereka pas-pasan, namun yang membuat saya terenyuh mereka mampu mengeluarkan sebagian penghasilannya untuk dikumpulkan sebagai keuangan organisasi (uang kas), dan kini sudah mencapai 5 juta rupiah, menurut saya ini luar biasa,”Tuturnya.

Yoyo berharap, organisasi ini terbentuk bukan untuk ajang unjuk kekuatan, namun harus berangkat dari saling membutuhkan, menghargai dan saling menghormati sesama manusia. Kini ada sekitar 120 anggota Gobeljek yang sudah tercatat. Mereka berlatar belakang berbeda, ada tukang becak, ojek, bahkan pedagang asongan yang berada di kawasan Terminal Banjar. Menurut Yoyo, mereka bukanlah objek dari sebuah pembangunan, melainkan subyek pembangunan.

“Dengan adanya program JKN (Jaminan Kesehatan Nasiona), para anggota Gobeljek yang belum mendapatkan hak kesehatan, kita akan dorong mereka untuk masuk BPJS, baik kesehatan maupun ketenagakerjaan. Semoga harapan itu tetap digaungkan oleh Gobeljek,” pungkasnya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *