SOSIAL POLITIK

Pemkot Banjar Tidak Akan Gelar Hiburan Pada Malam Pergantian Tahun

Walikota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih didampingi sejumlah pejabat memebrikan santunan bagi warga korban bencana, foto hermanto
Walikota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih didampingi sejumlah pejabat memebrikan santunan bagi warga korban bencana, foto hermanto

Gapura Kota Banjar , – Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat memastikan tidak akan menggelar hiburan khusus pada malam pergantian tahun 2016 mendatang, seperti pada pergantian tahun sebelumnya yang selalu menggelar hiburan rakyat dan sejenisnya. Kepastian tidak adanya hiburan khusus yang digelar Pemkot Banjar disampaikan Walikota Banjar, Hj Ade Uu Sukaesih kepada wartawan.

“Pemkot tidak akan mengadakan kegiatan apa-apa pada malam tahun baru nanti, silahkan saja kalau masyarakat akan menggelar hiburan pada perayaan malam tahun baru nanti,”Kata Hj. Ade Uu Sukaesih baru-baru ini.

Menurut Ade pihaknya meminta pada malam tahun baru nanti masyarakat Kota Banjar lebih baik berdzikir dan memanjatkan doa kepada Alloh SWT,  karena tantangan ke depan dirasakan akan lebih berat.

“Dengan berdzikir, Kota Banjar akan lebih barokah, jadi sekali lagi lebih baik masyarakat berdzikir, adapun kalau masyarakat akan merayakan tahun baru, saya berpesan jangan sampai berlebihan, sesuatu yang berlebihan itu kan tidak baik,”Ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang mantan anggota DPRD Kota Banjar periode 2004-2009, Solihin menanggapi pernyataan Wali Kota Banjar tersebut dengan menilai jika hiburan pada malam tahun baru itu merupakan pesta rakyat karena masyarakat pada malam tahun baru tentunya sangat menginginkan hiburan.

“Apapun alasannya, pemerintah seharusnya bisa menghibur rakyatnya, kalau memang terkendala dana, ya tinggal cari sponsor lah, yang penting bentuk hiburannya positif seperti contoh seni budaya, wayang golek, panggung musik, dan hiburan positif lainnya,”Tuturnya.

Nada yang sama juga disampaikan salah satu tokoh masyarakat Kota Banjar, Herher Rohilin. Menurutnya jika memang pernyataan Walikota seperti itu dinilai kurang tepat karena kehadiran perayaan atau pagelaran hiburan pada malam tahun baru tersebut juga sudah menjadi salah satu kebutuhan rakyat.

“Jika kebutuhan masyarakatnya  tidak terpenuhi, saya khawatir nantinya ada konsekwensi lain, yakni pemberontakan dari dalam jiwa di masyarakat. Selama hiburannya masih positif dan masih diambang sehat, kenapa tidak digelar?,” Tegasnya.

Herher menambahkan, jika benar-benar tidak ada hiburan pada malam tahun baru nanti, dirinya khawatir malah nantinya para pelaku seni atau kreatifitas kaum muda merasa didiskriminasi.

“Dengan tidak adanya hiburan seni maupun hiburan positif lainnya pada malam tahun baru nanti, saya khawatir nantinya para seniman akan merasa didiskriminasi,”imbuhnya.

Terkait ajakan Walikota Banjar untuk berdzikir pada malam tahun baru, Herher mengaku sangat setuju karena dzikir merupakan kewajiban bagi setiap muslim.

“Saya setuju dengan pernyataan Walikota Banjar mengajak masyarakatnya untuk berdzikir pada malam tahun baru, karena dzikir merupakan kewajiban bagi seorang muslim yang harus dilakukan setiap waktu dan bukan hanya pada malam tahun baru saja,”Tandasnya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *