SOSIAL POLITIK

Mencegah DBD di Garut Butuh Konsistensi Semua Pihak Dalam Menjaga Lingkungan

Waspada dengan Deman berdarah Dengue, foto ilustarsi
Waspada dengan Deman berdarah Dengue, foto ilustarsi

Gapura Garut ,- Butuh konsistensi dari semua pihak di Kabupaten Garut untuk dapat menghindari ancaman Demam Berdarah dengue (DBD) yang kini mulai menjangkini sejumlah warga di beberapa Kecamatan di Kabupaten Garut.

Sebagian warga Garut dinilai belum konsisten dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kenyataan ini membuat masyarakat rentan terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD).

“Masih banyaknya kasus terjangkit DBD, itu karena masyarakat masih belum konsisten dalam menjaga pola hidup bersih di lingkungan mereka. Pola hidup bersih ini sangat diperlukan, karena terdapat aktivitas pemberantasan sarang nyamuk di dalamnya,” kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Tatang Wahyudin, Jumat (14/1/2016).

Menurutnya, pola hidup sehat dan bersih di lingkungan sekitar permukiman penduduk akan dapat menghindari ancaman DBD sehingga kondisi lingkungan harus benar-benar terjaga kebersihannya dari ilalang, sampah, dan barang-barang yang menjadi tempat genangan air. Pada saat cuaca dengan curah hujan tinggi, beberapa benda dapat dengan mudah tergenang.

“Genangan ini pada akhirnya akan menjadi sarang jentik nyamuk. Maka tak heran, perkembangbiakan nyamuk dapat dengan cepat di setiap musim hujan,” ujarnya.

Tatang bisa memaklumi bila kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masih rendah. “Sebab saat curah hujan tinggi, itu selalu terjadi hujan lebat dalam intensitas yang sering. Mungkin masyarakat menjadi lelah bila mereka harus membersihkan lingkungan saat hujan reda, di saat hujan kembali lagi berikutnya,” katanya.

Meski demikian, kebiasaan pola hidup bersih mesti harus dijaga minimal satu minggu sekali. Hal ini ditujukan untuk meminimalisir perkembangbiakan nyamuk peyebar penyakit DBD.

“Kami selalu mengingatkan masyarakat melalui puskesmas terdekat dengan mereka tinggal mengenai pola hidup bersih ini. Kami akan terus berupaya untuk menekan kasus DBD,” ujarnya.

Tatang mengingatkan, upaya pengasapan atau fogging bukan cara yang efektif dalam memberantas nyamuk penyebar DBD. Pengasapan hanya akan membunuh nyamuk dewasa, bukan jentiknya.

“Jentiknya itu akan berkembang biak menjadi nyamuk dewasa. Dengan kata lain, upaya fogging tidak efektif. Tetap yang terpenting adalah menjaga lingkungan tetap bersih, khususnya menyingkirkan tempat-tempat yang dapat menjadi genangan air,” jelasnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *