Gapura Garut ,- Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Kabupaten Garut memastikan sejumlah gedung dan bangunan komersial berlantai lebih lebih dari dua di Kabupaten Garut belum dilengkapi hydran air. Padahal, hydran sangat diperlukan untuk mengatasi terjadinya suatu kebakaran.
Menurut Luna Aviantrini, Sekretaris Distarkim Kabupaten Garut, bangunan berlantai tinggi yang belum memiliki hydran adalah pusat-pusat perbelanjaan.
“Baru sebagian saja dari bangunan-bangunan itu yang telah membekali diri dengan alat pencegah kebakaran atau hydran,” kata Luna, Rabu (20/1/2016).
Salah satu bangunan yang ditemukan belum memiliki hydran, lanjutnya, adalah mall di Garut.
“Dalam setiap mekanisme prijinan, kami selalu mewajibkan para pengelola atau pemilik bangunan itu untuk memasang pengaman dari ancaman bahaya kebakaran. Pemasangan alat-alat pengaman ini harus tertuang dalam gambar dan dijelaskan titik mana saja yang harus dipasangi hydran,” paparnya.
Luna menambahkan, selama ini pengelola atau pemilik hotel telah mengerti terkait pentingnya pemasangan hydran. Dengan demikian, rata-rata setiap hotel di Garut telah dilengkapi hydran.
“Lain halnya dengan toko atau pusat perbelanjaan yang ada di Garut. Masih banyak yang belum paham dan menaati aturan tersebut,” ujarnya.
Kendati demikian, Luna mengaku belum bisa memastikan jumlah toko atau pusat perbelanjaan yang belum dilengkapi hydran tersebut. Pasalnya, hal itu bukan kewenangan instansinya.
“Kewenangan untuk melakukan pengecekan ada di pihak Pemadam Kebakaran (Damkar). Sampai saat ini, kami belum menerima laporan dari Damkar mengenai jumlah bangunan yang belum dilengkapi hydran ini,” ucapnya.
Dalam pelaksanaan pemasangan hydran sendiri, tambah Luna, pihak Distarkim selalu berkoordinasi dengan PDAM. Sebab posisi hydran harus ditempatkan di saluran yang pasokan airnya sangat besar.***Bro
