SOSIAL POLITIK

Pemkab Garut Belum Menerima Identitas Lengkap Warganya Eks Gafatar

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kian heboh, gambar istimewa
Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kian heboh, gambar istimewa

Gapura Garut ,- Nasib warga Garut yang menjadi pengungsi eks Gafatar hingga kini masih dalam proses identifikasi pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Sosial terkait kejelasan identitas dan asal empat tinggalnya di Garut.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Garut Elka Nurhakimah, mengatakan hingga kini Dinsos Jabar belum memberikan identitas resmi para pengungsi Gafatar asal Garut tersebut.

“Rencananya Dinsos Jabar baru akan memberikan keterangan resminya setelah proses identifikasi dilakukan. Katanya hari ini jam 14.00 baru selesai. Jadi sore bisa dikasihkan datanya. Mudah-mudahan saja bisa cepat selesai,” kata Elka, Rabu (27/1/2016).

Menurut Elka, pihaknya terus memantau perkembangan Gafatar. Terutama mengenai informasi keberadaan warga Garut.

Penanganan pengungsi eks Gafatar pun akan dibicarakan dengan Dinsos Jabar pada Jumat 29 Januari mendatang.

“Hari Jumat kami diundang ke provinsi untuk membicarakannya. Teknis penanganannya juga akan dijelaskan lebih lanjut di sana,” ucapnya.

Arahan penanganan pengungsi eks Gafatar, lanjut Elka, akan disampaikan oleh Pemprov Jabar. Pasalnya permasalahan di setiap daerah mengenai pengungsi eks Gafatar pada umumnya akan sama.

“Mereka kan banyak yang menjual harta bendanya. Jadi kalau pulang lagi ke daerah asal juga suka bingung mau kemana. Ini yang harus diantisipasi,” katanya.

Elka menambahkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kecamatan. Ia khawatir warga eks Gafatar itu kembali tak diterima oleh warga sekitar.

“Makanya kami minta arahan dari provinsi.
Apa kami jemput atau diantar. Terus nanti keluarga menerima atau tidak. Takutnya mereka juga tidak punya rumah,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat juga harus menerima warga eks Gafatar. Sebab bisa jadi warga eks Gafatar tersebut hanya sebagai korban dan mengalami trauma.

Terkait bantuan, Elka mengaku sulit untuk memberikannya karena terbatasnya anggaran.

“Paling bantuannya yang ada saja dari bencana sosial. Tapi nanti akan dikonsultasikan dulu boleh atau tidaknya kami beri bantuan,” ucapnya.

Sebelumnya, aparat kepolisian menyatakan empat warga Garut eks Gafatar ini adalah satu keluarga. Mereka terdiri dari suami isteri bernama Tisna (33) dan Nina (32), beserta kedua anaknya, Aksan Fasha Awfal Radilah dan Salwa Sajidah Nur Latifah.

Keempat warga eks Gafatar tersebut berdomisili di Kampung Cinengah RT 001/001, Desa Jatisari, Kecamatan Cisompet. Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Garut Kompol Wira menyatakan, aparat kepolisian siap membantu pemerintah menangani warga eks Gafatar ini.

“Jika diperlukan untuk dibentuk tim, kami dari Polres Garut siap,” tukas Wira.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *