Gapura Ciamis ,- Penyaluran jatah beras bagi masyarakat miskin atau Raskin tahun 2016 mulai disalurkan oleh pihak Bulog Sub Divre Ciamis kepada warga di enam Kabupaten/Kota, diantaranya Kabupaten Ciamis, Kota banjar, Kabupaten Pangandaran, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya serta Kabupaten Garut.
Menurut Wakil Kepla Bulog Sub Divre Ciamis, Fitri Nur, penyalur beras miskin yang harus menjangkau desa-desa disejumlah wilayah kerja Sub Divre Ciamis dalam pelaksanaaanya memiliki banyak kendala.
“Memang menghadapi banyak kendala sehingga seringkali tidak tepat waktu apalagi belakangan ini, mungkin karena terhambat oleh infrastruktur jalan yang banyak rusak berat di sejumlah daerah terutama untuk menjangkau daetah terpencil”, Kata Fitri Nur Waka Bulog Sub Divre Ciamis, saat ditemui, wartawan Kamis (24/3/2016).
Menurut Fiti, sejauh ini kebutuhan beras raskin diwilayah Bulog Sub Dive Ciamis mencapai 7500 Ton dan saat ini stok beras raskin yang ada masih cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua bulan ke depan.
“kini Bulog Sub Divre Ciamis sedang terus melakukan penyaluran beras raskin ke seluruh pelosok di enam kota dan kabupaten di wilayah priangan timur, supaya tidak ada keterlambatan bagi para penerima manfaat raskin tersebut”, Ungkapnya.
Keterlambatan edalam penyaluran raskin tersebt lebih banyak disebabkan kendala teknis dari gudang menuju titik distribusi, seperti terhambat oleh peristiwa bencana alam seperti jalan longsor atau bencana alam lainnya.
“Saat ini memang sedang memasuki musim penghujan sehingga dibeberapa titik daerah terjadi bencana alam banjir dan longsor, hingga penyaluran (penyerapan) oleh warga terhambat”, tegasnya.
Seperti penyaluran raskin di kecamatan Panawangan, kabupaten Ciamis, karena kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan lima desa di kecamatan panwangan ini rusak berat, maka penyaluran pun sempat tersendat dan mengalami keterlambatan.
Terlebih jarak tempuh dari pusat ibu kota kabupaten yang bisa mencapai 50 kilometer, mamaksa perjalanan truk pengangkut beras raskin tersebut harus memakan waktu yang cukup lama hingga belasan jam untuk sampai di kantor desa tujuan.***Dedi Kuswandi