SOSIAL POLITIK

Butuh Uluran Tangan Biaya Operasi, Bocah Berkelamin Ganda Kini Memprihatinkan

bocah berkelamin ganda bersama ibunya, foto kus
bocah berkelamin ganda bersama ibunya, foto kus

Gapura Garut ,- Nasib  malang menimpa seorang bocah bernama Muhamad Haqi  yang kini berumur 2,8 tahun. Bocah anak keempat dari empat bersaudara anak dari pasangan dari Ayi Rohendi dan Rita warga Kampung Rancasalak RT 3/2 Desa Rancasalak,  Kecamatan  Kadungora,  Garut tersebut memiliki kelaian bawaan pada alat kelaminnya.

Bocah yang terlahir dari keluarga kurang mampu yang masih menumpang tingal digubug milik orang tuanya tersebut ternyata memiliki kelamin ganda sehingga meragukan. Kini Ia harus  kencing dari anusnya.

Menurut Rita ibu kandung bocah malang tersebut ditemui Senin (1/4/2016) dirumahnya menuturkan, pada awalnya, ia mengetahui kondisi anaknya dari  bidan yang menangani saat persalinannya jika anak yang dilahirkannya  berjenis kelamin meragukan.

“Saya diberitahu sama bu bidan saat melahirkan anak saya itu, kataya alat kelamin anak saya meragukan dan sempat dibawa menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung”, Kata Rita dengan suara lirih.

Rita menjelaskan hasil dari pemeriksaan dari dokter spesialis kelamin ternyata (Penis) anaknya tidak ada tulangnya.

“Hasil pemeriksaan kromosom katanya anak saya 70% laki laki dan 30% perempuan, dokter juga menawarkan pada kami untuk dibuat  kelamin perempuan, dengan alasan  jika dibuat perempuan gampang tetapi tidak akan ada kantong rahimnya”, Tuturnya.

Lebih lanjut Rita menuturkan, anaknya harus di dioperasi terlebih dulu untuk membuat saluran kencingnya.

“Katanya harus diopreasi dulu untuk lubang kecing karena kalau kencing terus terusan dari anusnya bisa terjadi infeksi, tetapi operasi pemindahan (saluran) kencing juga harus dilakukan hingga dua kali,” Ucapnya.

Untuk melakukan tindakan operasi kata Riita  dirinya membuthkan biaya cukup  besar, sementara tidak memiliki uang untuk biaya operasi anaknya.

“Jangankan untuk operasi anak saya untuk kebutuhan makan sehari hari saja masih mengandalkan orang lain karena suami saya juga pekerjaan tidak menentu, sehingga saat di sarankan untuk opreasi kami memilih membawa pulang anak kami”, Paparnya.

Rita bersama suaminya hanya biasa menunggu ada uluran tangan baik dari pemerintah maupun dari donatur yang bersedia membantunya. Jika adana terketuk untuk dapat membantunya silahkan menghubungi no. hp  085223673669, atau datang langsung kealamat kedua orang tuanya.***Kus Kus Markuseu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *