Gapura Ciamis ,- Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ferry Musryidan Baldan, menyerahkan 2020 sertifikat tanah kepada para petani di wilayah Kabupaten Ciamis, Pangandaran dan Tasikmalaya.
Acara penyerahan sertifikat dilaksanakan dialun-alun Raflesia Kabupaten Ciamis, dihadiri ribuan petani yang datang dari beberapa daerah di Priangan Timur Jawa Barat. Tampak hadir sejumlah aktifis dan anggota Serikat Petani Pasundan (SPP).
Menurut Menteri ATR/Kepala BPN Ferry Mursidan Baldan, penyerahan sertifikat tersebut merupakan bagian dari program reforma agraria.
“Sebelumnya pun telah diserahkan sertifikat sama dengan tanah HGU seluas 86 hektar di wilayah Garut. Tanah HGU ini telah menjadi milik petani yang selama 10 tahun ke depan tidak bisa diperjualbelikan”, Kata Ferry kepada wartawanm Selasa (24/5/2016).
Ferry menyebutkan jumlah sertifikat yang diserahkan kesempatan kali ini ada sekitar 2050 bidang untuk 2050 KK dengan luas lahan 4625 hektare.
“Lahan yang diserahkan ada beberapa macam seperti lahan untuk para nelayan, petani termasuk sejumlah lahan milik pemerintah dan kepolisian serta tanah wakaf”, Ungkapnya.
Ferry menegaskan dengan penyerahan sertifikat kepemilikan tanah ini, diharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
“ini diharapkan nantinya jadi pemicu petani untuk lebih semangat dalam mengolah tanah miliknya sendiri”, Ucapnya.
Sementara itu, Sekjen Serikat Petani Pasundan (SPP), Agustiana mengatakan program reforma agraria ini merupakan hasil perjuangan para petani diseluruh Indonesia selama ini. sekaligus sinergi pemerintah yang sangat peduli kepada rakyat kecil terutama para petani.
“kami berterimakasih kepada Pak Menteri dan Pak Presiden Jokowi adanya program reforma agraria. Ini sangat membela dan membantu para petani sekaligus ini adalah sejarah dimana Pak Jokowi pembuat sejarah. ini benar-benar sejarah kemuliaan atau kebaikan”, Tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, para petani Pasundan melalui SPP juga menobatkan menteri Ferry Mursidan Baldan sebagai Pahlawan Agraria.***Dedi Kuswandi
