SOSIAL POLITIK

TPA Pasir Bajing Garut Sudah Over Kapasitas

Gapura Garut , – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampa Pasirbajing, Kecamatan Banyuresmi Garut kondisinya kini semakin memprihatinkan. 

Tumpukan sampah yang terus menggunung menunjukkan buruknya manajemen sampah di TPA tersebut.

Sejumlah pihak menilai pembenahan TPA Pasirbajing mendesak untuk segera dilakukan dengan kajian dan penerapan teknologi yang tepat.

Kadis Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan, Aji Sekarmaji menyebutkan setiap hari tidak kurang 120 ton volume sampah   yang masuk ke TPA Pasirbajing.

“Produksi sampah setiap harinya  yang dibuang ke TPA Pasirbajing  120 ton lain lagi halnya saat bulan puasa dan lebaran mencapai 150 ton perharinya”‘ Unkap Aji kepada wartawan Sabtu (6/8/2016).

Menurut Aju, tingginya volume sampah saat ini tidak seimbang dengan fasilitas yang dimiliki TPA.

“masih minimnya sarana armada ,angkut sampah seperti truk pengangkut sampah,dari 32  armada yang dimiliki hanya sekitar 10 armada yang dianggap masih layak dan sisanya dipaksakan beroperasi”, Tuturnya.

Sejauh ini sampah yang terlayani armada angkutan masih seputar kawasan perkotaan, meliputi Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, sebagian Tarogong Kaler, Cilawu, dan sebagian Kecamatan Banyuresmi. 

“Jenis sampahnya didominasi sampah rumah tangga, sampah pasar, serta pembungkus makanan/minuman”, ungkapnya.

Meningkatnya volume sampah tersebut, lanjut Aji terbilang lumrah. Sejalan meningkatnya jumlah pendatang ke Garut berikut pola konsumsi masyarakat yang meningkat.

“Secara kasat mata peningkatan volume sampah tak hanya terdapat di lingkungan permukiman penduduk, melainkan juga di pusat keramaian, jalan raya, dan kawasan objek wisata”, Paparnya.

Mengantisipasi tidak terangkutnya sampah, sistem rotasi pengambilan sampah di TPS diintensifkan. 

Namun  jumlah armada mobil pengangkut sampah hanya 35 unit, saat ini dinilai masih kurang dibandingkan kebutuhan”, sebutnya.

Aji berharap, masyarakat juga agar membuang sampah tepat waktu, dan pada tempatnya. Hingga kini kesadaran masyarakat terkait penanganan sampah masih belum sesuai harapan.***Irwan Rudiawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *