SOSIAL POLITIK

Daftar Tunggu Pembuat e-KTP di Garut Mencapai 20 Ribu Orang

gambar e-ktp
gambar e-ktp

Gapura Garut ,- Antrian daftar tunggu pembutan  Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Kabupaten Garut telah mencapai 20 ribu orang. membludaknya antrian pembutan e-KTP tersebut menyusul pengumuman bata akhir pendaftaran data e-KTP sampai akhir bulan sepetember 2016 ini.

Kini warga Garut yang ingin memperolah e-KTP harus bersabar mengingat daftar tunggunya sudah mencapai 20 ribu orang. Padahal sejak jauh hari pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah menekankan masyarakat untuk segera membuat e-KTP.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) Kabupaten Garut, Darsani, menyebutkan  jumlah warga yang telah melakukan perekaman namun KTP-nya belum dicetak mencapai 20 ribu jiwa, sehingga warga diminta untuk bersabar.

“Sekarang paling banyak kita dapat 1.500 lembar blanko per minggu. Itu juga bukan dikirim dari pusat, melainkan petugas dari Disdukcapil Garut mengambil ke Jakarta. Akibatnya warga diberi surat keterangan sementara dahulu,”Kata Darsani saat dikonfirmasi, Jumat (16/9/2016).

Menurut Darsani Blanko e-KTP yang didapatnya tersebut  sangat cepat habis, dalam waktu dua hari saja  blanko baru dari pusat itu selalu habis.

“Kami agak pesimistis capaian e-KTP dapat memenuhi apa yang ditargetkan karena terdapat banyak kendala. Kalau persoalan ketersediaan blanko habis, itu sudah menjadi kendala utama karena pasokannya terbatas. Masih ada lagi kendala lain, jauhnya jarak masyarakat yang bermukim di perkampungan Kecamatan Pamulihan misalnya, sulit menjangkau kantor kecamatan untuk melakukan perekaman data,” ungkapnya.

Dari pengamatannya, jarak tempuh dan terjalnya medan yang mesti dilalui warga dari permukiman ke Kantor Kecamatan Pamulihan, menghabiskan waktu 3 jam dalam sekali perjalanan. Darsani khawatir masyarakat yang tinggal di pelosok ini kesulitan dalam membuat perekaman.

“Lalu kendala lainnya adalah gangguan sinyal internet. Tentu saja memengaruhi proses pengiriman data hasil perekaman di kecamatan ke pusat. Sebagian wilayah di selatan Garut selalu terkendala oleh buruknya sinyal. Apalagi beberapa hari lalu sinyal untuk wilayah Kecamatan Kadungora dan Leles di utara Garut, juga mengalami hal yang sama,” ujar Darsani.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *