SOSIAL POLITIK

Banjir Bandang Cibalong Rusak Dua Jembatan Rawayan

Tampak dalam gambar, jembatan Cibera dipenuhi sampah yang menghambat saluran air, foto dok
Tampak dalam gambar, jembatan Cibera dipenuhi sampah yang menghambat saluran air, foto dok

Gapura Garut ,- Hujan deras yang memicu banjir bandang di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, mengakibatkan dua jembatan rawayan (jembatan gantung) di Desa Mekarmukti dan Mekarwangi rusak dan tidak dapat dugunakan bagi akses warga sekitar.

Camat Cibalong Rahmat Alamsyah menjelaskan, rusaknya dua jembatan vital bagi warga ini terjadi bersamaan dengan peristiwa banjir bandang yang merendam perkampungan dan jembatan penghubung ke objek wisata Pantai Karangparanje.

“Selain di Desa Karyasari, hujan deras yang berlangsung sejak Jumat hingga Sabtu juga merusak dua sarana jembatan vital bagi masyarakat di wilayah lain. Satu di Desa Mekarmukti, dan satu lainnya di Desa Mekarwangi,” ungkapnya.

Rahmat menyebutkan, jembatan gantung di Desa Mekarmuti saat ini kondisinya rusak berat. Kondisi serupa terjadi pada jembatan di Desa Mekarwangi.

“Sama sekali tidak bisa digunakan. Karena waktu saya mengecek, khusus di Mekarwangi itu nyaris putus, otomatis akses warga terputus dengan sendirinya,” ucapnya.

Rahmat belum mengetahui secara pasti berapa nilai kerugian materi akibat rusaknya dua jembatan tersebut. Namun dapat dipastikan akses sehari-warga di sekitar lokasi jembatan tersebut terhambat karena warga kesulitan menjalankan aktifitas antar wilayah didaerah tersebut.

Kasubag Humas Polres Garut AKP Ridwan Tampubolon dikonformasi terpisah mengatakan, salah satu jembatan gantung yang rusak, yakni di Desa Mekarwangi, merupakan akses penghubung antara warga Kampung Sakambangan, Desa Mekarwangi, dengan warga Kampung Almanar, Desa Sagara. Menurut Ridwan, jembatan ini rusak akibat luapan Sungai Cibalik yang terjadi pada Sabtu dini hari.

“Tidak ada korban jiwa saat arus Sungai Cibaluk menerjang jembatan rawayan (di Desa Mekarwangi) ini, karena peristiwanya berlangsung saat dini hari. Jembatan ini merupakan sarana penghubung masyarakat, salah satunya merupakan akses vital anak-anak sekolah,” papar Ridwan.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *