SOSIAL POLITIK

BPBD Garut: Banjir Cibalong, Rendam 62 Rumah dengan 82 KK

Sebagian warga korban banjir sedang melakukan upaya pebersihan sisa-sisa banjir, foto dok
Sebagian warga korban banjir sedang melakukan upaya pebersihan sisa-sisa banjir, foto dok

Gapura Garut ,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut merilis sejumlah bencana yang diakibatkan  hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Garut yang terjadi sejak Jumat (16/9/2016) hingga Sabtu (17/9/2016) dini hari.

Sedikitnya 62 unit rumah di Desa Karyasari, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, terendam dalam dengan menimpa warga sebagai penghuninya lebih dari 82 kepala keluarga (KK) warga setempat.

“Ada 82 KK yang rumahnya sempat terendam, banjirnya sudah surut. Sebagian besar warga sedang membersihkan kembali rumahnya,” kata Dadi Djakaria Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Minggu (18/9/2016).

Dadi menyebutkan banjir tersebut terjadi setelah Kecamatan Cibalong, diguyur hujan selama berjam-jam sejak Jumat petang. Akibatnya, air di Sungai Cibera, Desa Karyasari, meluap dan menerjang permukiman dengan ketinggian 1 meter serta merusak  sejumlah fasilitas lain.

“Hujan yang terus menerus terjadi sejak Jumat mengakibatkan air Sungai Cibera meluap. Dampaknya banjir bandang menerjang permukiman warga,” ujarnya.

Camat Cibalong Rahmat Alamsyah mengatakan, puluhan rumah yang terendam di Desa Karyasari itu tersebar di lima kampung. “Dari pengamatan kami, tidak ada korban jiwa pada peristiwa banjir bandang ini, namun merendam lima kampung,” ucap Rahmat.

Ia menyebut kelima kampung di Desa Karyasari yang terendam ini adalah Kampung Pasir Sari RT 01/01, Kampung  Sarimukti RT 01/05, Kampung Citoe RT 01/03, Kampung Cibera RT 02/05, dan Kampung Cinamber RT 02/05. Rahmat menjelaskan genangan banjir tidak berlangsung lama, dan surut pada Sabtu subuh.

“Banjir hanya terjadi beberapa jam saja, karena kurang lebih sekitar pukul 03.00 WIB banjir telah surut. Warga yang kediamannya terendam masih membersihkan rumah mereka dari lumpur dan kotoran sisa banjir,” ungkapnya.

Dampak dari banjir bandang ini, ungkap Rahmat, adalah putusnya jembatan penghubung menuju objek wisata Pantai Karangparanje yang juga berada di Desa Karyasari, Kecamatan Cibalong. Hanyutnya jembatan ini membuat akses warga dan wisatawan yang akan menuju atau dari objek wisata Pantai Karangparanje terputus.

“Sekarang tidak ada lagi akses menuju Pantai Karangparanje karena jembatannya putus,” tutur Rahmat.

Sementara itu, aparat kepolisian dari Satpolair Polres Garut, melakukan upaya evakuasi terhadap warga untuk meninggalkan kawasan objek wisata Pantai Karangparanje. Di Karangparanje selain menjadi lokasi objek wisata, juga terdapat permukiman penduduk, sehingga banyak warga yang sempat terjebak dilokasi tersebut..

“Menggunakan perahu Polisi mengevakuasi warga dari Karangparanje. Warga harus dievakuasi menyebrang sungai, karena tidak ada lagi akses akibat jembatan penghubungnya putus. Ada 39 warga diungsikan dalam proses evakuasi tersebut,”Pungkasnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *