SOSIAL POLITIK

Bupati Purwakarta Bekali Tentang Kepemimpinan Bagi 88 Perwira TNI AD

Para Perwira TNI AD Saat mendapatkan pembekalan Kepemimpinan dari Bupati Purwakarta, foto Deni
Para Perwira TNI AD Saat mendapatkan pembekalan Kepemimpinan dari Bupati Purwakarta, foto Deni

Gapura Purwakarta ,- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Dandim 0619 Purwakarta Letkol Czi Cahyadi Amperawan menjadi responden pada pembekalan terhadap 88 Perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) yang digelar di Gedung Janaka Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Purwakarta. Rabu (2/11/2016).

Di Aula Janaka, para Perwira TNI AD yang berjumlah 88 personel tersebut, mendapatkan pembekalan terkait kepemimpinan dari Bupati Purwakarta yang terkenal dengan gaya nyentrik seniman sunda dan kerap dipanggil Kang Dedi.

Selain mendapatkan pembekalan kepemimpinan, para Perwira TNI tersebut juga dijadwalkan mendapatkan materi tentang pertanian di Kabupaten Cianjur dengan responden Kepala Dinas Pertanian setempat, dan Tata Kelola Pertanggungjawaban Keuangan (Wabku) di Pusdikter dengan responden dari Direktorat Keuangan.

“Pemimpin harus dekat dengan stafnya, dengan para pelajar, dan dengan seluruh warga,” Kata Dedi Mulyadi Bupati Purwakarta di hadapan para perwira TNI tersebut.

Menurut Dedi  seorang pemimpin juga harus ideologis dan berani melawan arus.  “Saya engga peduli 1.000 batu terlempar mengarah ke saya, demi menjadi pemimpin yang ideologis,”ungkapnya.

Dedi juga mengingatkan pentingnya seorang pemimpin untuk mem-branding daerahnya dengan kekhasan yang menjadi identitas daerah yang bersangkutan.

“Lihat Singapura, negara tanpa hutan atau sabana, namun dengan percaya diri menjadikan Singa sebagai lambangnya. Sementara kita, khususnya di Pulau Jawa memiliki Nyi Roro Kidul yang bisa menjadi personal branding. Dan dengan ciri khasnya bisa memiliki daya jual dan berpotensi menjadi market branding yang baik,”Tuturnya mencontohkan.

Di Purwakarta, lanjut Dedi, visi misi membangun daerah dan generasi muda dilakukan melalui sistem yang terlah terbangun dengan mapan.

“Kami memiliki pendidikan berkarakter. Masuk pagi, membawa bekal sendiri, hingga Salat Dhuha bagi siswa muslim, sementara siswa lain yang nonmuslim disediakan ruang khusus ibadah sesuai dengan agamanya,”Ucapnya.

Lebih jauh Bupati Dedi juga mengatakan, seorang Dandim memiliki fungsi untuk mengingatkan kepala daerah.  “Apalagi bila kepala daerah tersebut sudah bergeser dari ideologisnya. Hal seperti ini tidak ada kompromi atau tolerir. Ada fungsi-fungsi saat kita kompromi dan ada yang tidak boleh dikompromikan,” Imbuhnya.

Ditemui terpisah, Kasdim 0619 Purwakarta Mayor Inf Krismanto mengatakan, Kodim hanya melakukan pendampingan saja kepada para Perwira TNI tersebut selama di Purwakarta.

“Setelah mendapatkan pembekalan kepemimpinan di Purwakarta, akan melanjutkan ke Kabupaten Cianjur untuk mendapat pembekalan tentang pertanian dan kembali ke Pusdikter untuk pembekalan Wabku,” katanya.

Kasdim menjelaskan, dipilihnya Purwakarta sebagai tempat pembekalan kepemimpinan merupakan keputusan Pusat.  “Pertimbangannya mungkin sinergitas kepada daerah dengan Muspida berjalan dengan baik disini,” Tukasnya.***Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *