SOSIAL POLITIK

Warga Jelat Ciamis, Khawatir Terjadi Longsor Susulan

Sejumlah bangunan rumah yang berada diketinggian khawatir ada longsor susulan, foto Dedi
Sejumlah bangunan rumah yang berada diketinggian khawatir ada longsor susulan, foto Dedi

Gapura Ciamis ,- Pasca terjadinya longsor tebing setinggi enam meter yang menimpa rumah warga, saat ini sedikitnya  sebanyak 35 rumah warga lainnya dalam keadaan terancam longsor susulan jika terjadi hujan deras.

Lokasi yang berada di Kampung Naggewer , Desa Jelat, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis tersebut  kondisinya sebagian besar kini sudah megalami retak-teretak.

“Warga disini khawatir kalau ada hujan lebat takut terjadi longsor lagi seperti yang menimpa rumah saya,” Kata Siti Maryamah salah seorang warga yang rumahnya jebol terkena longsoran tebing.

Menurut Siti dirinya bersama  ratusan jiwa lainnya benar-benar sangat khawatir dan ketakutan jika terjadi longsor susulan.

“Pokoknya kalau melihat mau turun hujan kami pasti bersiap-siap mengungsi karea khawatir ada longsor lagi,” ucapnya.

Sementara itu usai longsor yang menghantam rumah Siti, sejumlah warga dibantu aparat Kepolisian dan anggota  TNI dari Koramil setempat  bergotong royong membersihkan reruntuhan tebing tembok setinggi enam meter.

Selain itu, sebagian warga juga mulai memperbaiki tiga ruangan rumah milik Siti  yang rusak akibat diterpa longsoran tebing. Warga juga membantu melakukan  evakuasi sejumlah perabotan rumah yang rusak akibat tertimbun puing puing longsoran tersebut.

Seorang bocah anak sari Siti yang menjadi korban luka dalam peristiwa tersebut,  kini  kondisinya juga sudah mulai membaik.

Pihak Dinas sosial kabupaten ciamis juga telah menyalurkan bantuan berupa makanan ke korban longsor untuk membantu keadaan darurat sebelum semuanya kembali pulih.

Menurut Kepala Dusun Naggewer Tatang Heryanto menyebutkan kondisi pemukiman warga dikampungya tersebut  memang berada di ketinggian.

“Permukiman kami ini memang berada diketinggian sehingga sebagian warga kami sangat khawatir dan ketakutan dengan longsor susulan, apalagi  jika hujan deras kembali mengguyur wilayah kami,” Kata Tatang saat ditemui, Jumat (25/11/2016).

Tatang mengatakan saat ini ada sekitar 35 rumah yang dibangun di atas tebing yang rawan longsor tersebut.  Pihak Desa lanjut Tatang telah menghimbau seluruh  warga agar lebih waspada dan siaga untuk mengungsi jika suatu waktu terjadi longsor susulan.

Diketahui sebelumnya pada Kamis 24 Nopmeber 2016 malam telah terjadi longsor dari tebing tembok setinggi enam meter yang menghantam rumah Siti Maryamah yang mengakibatkan dinding tembok rumah ambrol dan tiga bagian ruangan porak poranda serta satu anggota keluarganya terluka karena tertimpa reruntuhan longsoran tersebut.***Dedi Kuswandi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *