SOSIAL POLITIK

Mabes TNI Respon Sekolah Ideologi Gagasan Bupati Purwakarta


Gapura Purwakarta ,- Markas Besar (Mabes) TNI merespon secara positif Sekolah Ideologi Kebangsaan di Purwakarta. Sekolah yang semula bernama Sekolah Ideologi ini dipastikan mengikutsertakan personel TNI untuk mengajar di seluruh sekolah di Kabupaten Purwakarta.

Hari ini Rabu (14/12) pihak Mabes TNI mengutus staff teritorial Kolonel Inf M Hasan Aster untuk bertemu dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam rangka memastikan blue print metode pengajaran ideologi kebangsaan yang mulai diterapkan bulan Januari Tahun 2017 itu.

“Kita mendengar bahwa Purwakarta ini banyak mengajarkan ideologi kebangsaan di sekolah-sekolah. Bahkan namanya juga khusus, yakni Sekolah Ideologi Kebangsaan. Kita respon secara positif, saya diutus kesini oleh Mabes untuk mengetahui gagasan Bupati Purwakarta tentang Kebangsaan,” kata Hasan di Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Purwakarta Jl Gandanegara No 25.

Hasan pun menjelaskan, bahwa Purwakarta menjadi satu-satunya Kabupaten di Indonesia yang concern mengajarkan ajaran kebangsaan di sekolah-sekolah. Ia menyebut Purwakarta layak menjadi pilot project untuk program sejenis di daerah lain.

“Kami merespon secara langsung karena Purwakarta menjadi satu-satunya daerah yang berani secara khusus menyediakan instrumen pengajaran ideologi kebangsaan. Ini baru pertama kali di Indonesia, saya kira daerah lain harus mengikuti, Purwakarta layak jadi Pilot Project,” jelasnya.

Alasan lain yang mendasari Mabes TNI mengadvokasi secara langsung salah satu program pendidikan unggulan di Purwakarta ini adalah kekhawatiran atas hantaman terhadap Ideologi Pancasila. Ia berujar saat ideologi sebuah bangsa lemah dan hancur maka bangsa tersebut akan mudah untuk dihancurkan.

“Sudah banyak pihak yang mencoba merongrong ideologi bangsa kita. Makanya kita tidak boleh lemah. Bayangkan saja, begitu mudahnya hari ini radikalisme merasuki pikiran anak bangsa, seorang wanita dicuci otaknya sehingga mau menjadi pengantin. Kalau ideologi kita kuat maka radikalisme tidak akan mendapat tempat,” ungkap Hasan.

Dalam rangka implementasi dukungan terhadap Sekolah Ideologi Kebangsaan di Purwakarta, pihak Mabes TNI bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia dan Korps PNS serta Ulama yang memiliki wawasan kebangsaan yang luas segera berkoordinasi untuk menyediakan 600 tenaga pengajar yang akan disebar ke seluruh sekolah di Kabupaten Purwakarta.

Fokus pokok bahasan menurut dia akan dipadatkan menjadi beberapa isu penting diantaranya Pendalaman Ideologi Pancasila, Wawasan Kebangsaan dan Proxy War serta detail kecil lainnya.

“Kita berikan pembekalan terlebih dahulu, isu pentingnya tentu seputar pemantapan ideologi kita dan cara menanggulangi gerakan proxy war. Pokok bahasan tentang pencegahan Narkoba dan Toleransi juga tidak kalah penting. Ini butuh kerja sama semua pihak,” pungkas Hasan.***Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *