SOSIAL POLITIK

Hiswana Migas Jamin Jelang Ramadhan, Stok Gas Elpiji 3 Kg di Garut Aman

Gas elpiji 3 Kg seharusnya dilakukan distribusi tertutup, foto dok

Gapura Garut ,- Jelang datangnya bulan Ramadhan pasokan gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Garut dipastikan dalam kondisi aman dan terkendali meskipun faktor distribusi menjadi salah satu penghambat ketersediaan pasokan.

“Hasil evaluasi kami menjelang Ramadan pendistribusian gas elpiji bersubsidi sering mengalami keterlambatan. Pasokan gas hingga ke tingkat pangkalan sering terlambat karena kemacetan di jalan. Sementara untuk ketersediaannya dipastikan masih cukup,”Kata Sobur, Ketua Hiswana Migas Kabupaten Garut, Selasa (16/5/2017).

Menurut Sobur keterlambatan distribusi angkutan elpiji bisa terjadi hingga berjam-jam akibat kemacetan tersebut. Untuk mengantisipasi terjadinya keterlambatan pendisitribusian, biasanya pertamina memiliki stok di masing-masing tangki SPBE.

“Meski ada penyimpanan stok cadangan, namun kapasitasnya masih terbatas. Jumlahnya juga tidak akan memenuhi kebutuhan gas bagi masyarakat,” ugkapnya.

Sobur menambahkan saat ini gas melon yang beredar di Kabupaten Garut sekitar 1,2 juta tabung per bulannya. Jumlah itu dinilai cukup bagi kebutuhan masyarakat. Jika terlalu banyak, dikhawatirkan gas bersubsidi itu malah akan digunakan oleh masyarakat yang tak berhak.

“Saat bulan Ramadan biasanya jumlah tabung gasnya akan bertambah. Soalnya permintaan dari masyarakat juga tinggi,” ucapnya.

Terkait harga eceran tertinggi (HET) lanjut Sobur, untuk  gas 3 kilogram sebesar Rp 16 ribu per tabung. Pihaknya tak bisa berbuat banyak jika di tingkat eceran harganya naik berkali lipat. “Itu kan imbauan HETnya Rp 16 ribu. Kalau di eceran sulit untuk mengawasinya,” ucapnya.

Di tingkat eceran, berdasarkan pantauan disejumlah wilayah Kabupaten Garut, harga gas elpiji 3 kilogram berkisar dari Rp 25 ribu hingga Rp 35 ribu.

“Sudah lama kita beli dieceran memang hargnaya segitu antara Rp 25 ribu sampai Rp 35 ribuan,”ujar Badrun salah seorang warga di Kecamatan samarang Garut.

Badrun menyebutkan bagi warga harga sebesar itu meski berat memang sudah jarang diributka lagi,”mungkin dari stocknya langka mending harga mahal sedikit asal barannya ada aja,”Tukasnya.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *