SOSIAL POLITIK

Mobil Damkar Bantuan Jepang Resmi Diterima Dinas Damkar Garut

Salah satu unit mobil Damkar Garut dalam kondisi memprihatinkan, foto Niken

Gapura Garut ,- Empat unit mobil pemadam untuk membantu operasional akhirnya diserah terimakan setelah pihak pemerintah Jepang menghibahkannya untuk  keperluan Dinas Pemkan Kebakaran Kabupaten Garut yang  selama ini masih kekurangan mobil operasional.

Kadis Damkar Garut, Aji Sukarmaji, mengatakan empat unit mobil yang diterima dinasnya merupakan bantuan Jepang tiga unit dan satu unit lainnya dibeli oleh Pemkab Garut dari APBD Tahun 2017 ini.

“Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya kami mendapat bantuan tiga unit mobil pemadam dan satu unit mobil operasional dari Jepang. Sedangkan satu lagi berasal dari APBD,”Kata Aji, Senin (22/5/2017).

Aji menyebutkan Dinas Damkar yang dipimpimnya selama ini hanya memiliki lima unit mobil pemadam. Dari jumlah tersebut, dua mobil pemadam tak bisa dipakai karena memerlukan perbaikan.

“Jadi hanya tiga yang bisa kami gunakan kemarin-kemarin. Alhamdulillah sekarang ada empat mobil baru sehingga total sekarang ada tujuh unit mobil,” ucapnya.

Di tahun depan, Aji juga sudah mengajukan dua unit mobil baru melalui APBD Garut. Selain itu Aji juga mengajukan bantuan tiga unit mobil pemadam ke Pemprov Jabar.

“Nanti juga ada lagi bantuan dari Jepang. Kami masih menunggu kabarnya,” ungkapnya.

Menurut Aji Kabupaten Garut idealnya, memiliki  minimal 10 unit mobil pemadam. Mobil-mobil pemadam itu juga akan disimpan di tiga unit pelaksana teknis (UPT) Disdamkar yakni di Bungbulang, Pameungpeuk, dan Limbangan. Ketiga UPT itu baru akan dioperasikan pada bulan Juli karena masih menunggu penyelasaian bangunan kantor.

Dengan jumlah 52 personel, Aji menilai masih mencukupi untuk menjangkau seluruh wilayah Garut. Ia akan mengoptimalkan para personel Disdamkar.

“Sekarang kami terus mengumpulkan peralatan. Semuanya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” ucapnya.

Untuk peralatan baju tahan panas, diakui Aji juga masih kekurangan. Baju tahan api itu cukup mahal karena per unitnya berupa helm, baju pelindung, dan sepatu bisa mencapai Rp 140 juta.

“Selain mobil, ada juga baju tahan api di dalam mobilnya. Jadi cukup membantu,” ujarnya.***Marwij

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *