SOSIAL POLITIK

Sekretaris PCNU: Demokrat Garut Lakukan Kebohongan Publik Kecewakan Peserta Konvensi

Sekretaris PC NU Kabupaten Garut Deni Ranggajaya, foto Yuyus

Gapura Garut ,- Konvensi Partai Demokrat Kabupaten Garut untuk menentukan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati untuk maju pada Pilkada serentak di Kabupaten Garut pada Juni 2018 mendatang masih belum berakhir.

Hasil survei terhadap empat peserta konvensi, yakni Agus Supriadi, Kholil Aksan, Raden Marlan dan Irvan R, Faza, belum diketahui. Namun tiba-tiba muncul pengumuman dua nama yang akan diusung Demokrat yakni Agus Supriadi dan Irvan R. Faza. Penguman disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Iwan R. Sulanjana.

Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut, H. Deni Ranggajaya, menyesalkan pengumuman yang disampaikan langsung oleh Iwan R. Sulanjana disaksikan oleh Sekjen DPP Partai Demokrat, Hinca Panjahitan di hadapan ribuan peserta jalan sehat Demokrat, Minggu 21 Mei 2017 di Lapangan Merdeka Kerkhof Garut.

Deni menilai pernyataan yang disampaikan Demokrat itu merupakan kebohongan publik dan menghianati para peserta konvensi Partai Demokrat, karena disampaikan sebelum adanya pengumuman hasil konvensi, yang berdasarkan hasil survei lembaga independen.

”Dengan pernyataan tersebut jelas Partai Demokrat telah melakukan kebohongan publik dan menghianati peserta konvensi. Peserta pasti kecewa karena telah mengeluarkan dana yang tidak sedikit,” katanya, saat ditemui wartawan di kediamannya, Senin (22/05/2017).

Menurut Deni, apa yang telah dilakukan oleh Partai Demokrat itu, selain mengecewakan para peserta konvensi, juga akan menurunkan kredibilitas partai yang terbilang partai besar selama ini.

”Secara pribadi saya tidak benci ke Pak Agus dan Pak Irvan, karena ini bukan kesalahan keduanya, melainkan kesalahan partai,” tegasnya.

Deni menuturkan, sebelum konvensi Demokrat dilaksanakan, Ia bersama pengurus PCNU Garut menerima kehadiran Ketua Partai Demokrat Kabupaten Garut, Ahmad Bajuri didampingi pengurus lainnya yang  menyampaikan rencana membuka konvensi bagi masyarakat yang ingin mencalonkan diri dari Demokrat.

Deni mengaku sangat mengapresiasi niat pengurus partai besutan Susilo Bambang Yudoyona tersebut, karena memberikan kesempatan kepada semua masyarakat yang berniat maju pada Pilkada Garut.

”Terus terang saya mengapresiasi apa yang direncanakan oleh demokrat untuk membuka konvensi, yang memberikan kesempatan kepada semua warga untuk ikut konvensi. Apalagi hasil konvensi itu akan ditentukan oleh hasil survei lembaga independen. Namun tiba-tiba diumumkan dua nama sebelum adanya hasil survei, jelas mengecewakan masyarakat dan mengecewakan peserta konvensi,” ujarnya.

Oleh karena itu, Deni menyarankan supaya Demokrat mencabut pernyataan tesebut, dan meminta maaf kepada masyarakat, khususnya kepada peserta konvensi, karena sudah keluar dari kesepakatan awal.” Pernyataan itu harus ditarik kembali dan meminta maaf kepada masyarakat, serta para kandidat. Ini bahaya, bisa dituntut secara hukum, karena menyalahi aturan main konvensi,” tandasnya.***Yuyus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *