SOSIAL POLITIK

Ini Daftar Kerusakan Akibat Banjir Garut di Bulan Ramadhan 1438 H

Salah satu daerah terparah terkena banjir Garut pada senin 5 juni 2017 malam, foto dok

Gapura Garut ,- Kerusakan yang ditimbulkan akibat Banjir yang melanda Kabupaten Garut pada Senin 5 Juni 2017 malam hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, sedikitnya ada di empat desa wilayah Kecamatan Tarogong Kaler dan Tarogong Kidul, jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 1.705 jiwa, atau 446 kepala keluarga (KK).

“Laporan sementara, kejadian bencana alam banjir Senin lalu di empat desa dari dua kecamatan adalah dua unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak sedang, dan rumah terendam sebanyak 419 unit dengan jumlah KK 446 atau 1.705 jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Dadi Djakaria, Rabu (7/6/2017).

Dadi menyebutkan Empat desa yang dirilis pihaknya terdiri dari Kelurahan Sukagalih, Desa Mekargalih, Kelurahan Jayawaras, dan Desa Tarogong. Selain itu, BPBD juga telah menginventarisir  data kerusakan infrastruktur diantaranya jembatan alternatif penghubung Desa Tarogong dengan Kelurahan Pataruman dengan kondisi rusak berat.

“Kerusakan lainnya menimpa Jalan Kalidung Bojongkaliki Rusak Berat, TPT (Tembok Penahan Tanah) RW 10 Desa Tarogong jebol, benteng STIE Yasa Anggana ambruk, benteng RW 11 Kelurahan Sukagalih sepanjang lima meter ambruk, serta TPT dan drainase Perum Rama Cipta Indah Kelurahan Jayawaras jebol,” ungkapnya.

Selain itu lanjut Dadi kerusakan juga menimpa drainase dan irigasi permukiman Cijati Asri II di Kelurahan Jayawaras rusak berat; drainase dan gorong-gorong Kampung Seni Baru Kelurahan Jayawaras jebol; Jembatan Cijendil dan TPT Kelurahan Jayawaras rusak berat; hingga jalan desa Kampung Tanjakan, Desa Mekargalih, rusak berat.

“Fasilitas umum yang juga terdampak adalah satu mesjid Komplek Paseban, Kelurahan Sukagalih terendam, SDN Tarogong 1 dan 2 (Gentra Masekdas) terendam, STIE Yasa Anggana di Kelurahan Sukagalih terendam, Kantor Samsat Garut terendam, kemudian RS Intan Husada terendam di bagian halamannya,” sebutnya.

Selain infrastruktur, banjir bandang juga merusak lahan pertanian berupa lahan sawah yang belum dipanen di Blok Cigarukguk, Kampung Tanjakan Daerah Irigasi (DI) Cilutung, seluas dua hektare (ha); lahan sawah pra panen di Blok Cilutung, Desa Mekargalih seluas dua ha; dan lahan sawah pasca panen di Blok Pamoyanan, Kelurahan Sulagalih seluas satu ha; dan merendam lahan sawah di Blok Astana Hilir Kelurahan Jayawaras seluas 0,2 ha.

“Kerusakan lainnya berupa kendaraan seperti kendaraan roda dua sebanyak dua unit, kendaraan roda empat sebanyak dua unit terbawa hanyut, hingga satu buah becak,” imbuhnya.

Karena belum bersifat final, BPBD Garut hingga saat ini belum bisa merinci total kerugian material yang ditimbulkan bencana banjir tersebut.

“Adapun kerugian yang diakibatkan banjir belum dapat dihitung. Sejauh ini korban jiwa nihil,”Tukasnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *