SOSIAL POLITIK

Simbol Daerah Tak Terawat, Kota Bekasi Kehilangan Identitas

Gambar ilustrasi Videotron halangi tugu Bambu Runcing, foto Istmewa

Gapura Bekasi ,- Bakal calon Walikota Bekasi, Anggawira meminta Pemerintah Kota Bekasi membongkar videotron dan papan reklame yang menutupi Tugu Bambu Runcing yang terletak di samping lalu lintas Jalan Ahmad Yani, Bekasi. Keberadaan videotron dan papan reklame di lokasi tersebut dinilai Anggawira telah menodai simbol Kota Bekasi dan perlahan mengikis identitas Kota Bekasi.

“Ya, tentu harus dibongkar. Karena tidak semestinya videotron itu berada di lokasi Tugu Bambu Runcing berdiri. Ini sama saja Pemerintah Bekasi telah menyiakan perjuangan para pendiri dan konsep visi Kota Bekasi dilahirkan. Ini jadi sebuah tanda bahwa Kota Bekasi mulai kehilangan identitas,” ujar Anggawira di Bekasi, Senin (18/9).

Kepada awak media, politisi Partai Gerindra ini menyatakan akan melayangkan sebuah petisi yang isinya meminta pemerintah mengambil kebijakan untuk memindahkan videotron dan papan reklame yang menutupi Tugu Bambu Runcing.

“Kita akan segera melayangkan petisi yang meminta pemerintah Kota Bekasi untuk segera membongkar videotron dan papan reklame yang menghalangi Tugu Bambu Runcing sesuai dengan Perda 10 Tahun 2011 tentang Ketentuan K3 Kota Bekasi,”tegasnya.

Selain meminta pembongkaran, Anggawira menambahkan, dirinya meminta pemerintah melakukan pemugaran terhadap tugu yang kondisinya sudah tidak terawat kini.

“Banyak coretan pilox yang menimbulkan kesan kumuh, serta cat asli tugu yang telah pudar. Sekarang kalau kita lihat Tugu Bambu Runcing hanyalah sedikit dari banyaknya simbol-simbol daerah yang terabaikan,” pungkas Anggawira.

Sebagai informasi tambahan, Tugu Bambu Runcing berada di simpang lampu lalu lintas Jalan Ahmad Yani, Bekasi. Tugu tersebut dibangun delapan tahun lalu oleh Pemkot Bekasi, tujuannya untuk mengingatkan masyarakat tentang sejarah Bekasi sebagai Kota Patriot.

Namun, seiring pembangunan infrastruktur dan pusat perbelanjaan di sekitar lokasi tugu, pandangan masyarakat pun mulai teralihkan. Tugu Bambu Runcing kini hanya sebatas “pajangan” yang sedikit orang tahu maknanya.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *