RAGAM SOSIAL POLITIK

Jadi Tulang Punggung Keluarga, Fadil Bocah Miskin Ini Putus Sekolah

Gapura Garut ,- Miris kondisi Heni (36) warga Kampung Sinyar RT 1/RW 1 Desa Kadungora, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut. Heni seorang perempuan yang harus hidup terseok seok dengan kondisi serba kekuragan dan kesusahan. Heni hidup tanpa suami yang pergi bekerja diluar pulau dan lama belum kembali juga tidak pernah mengirimi uang maupun kabar sekalipun.

Bersama dua orang anaknya yakni Fadil dan Nurlela Jamilah yang juga harus putus sekolah membantu mencari nafkah guna menghidupi kebutuhan sehari hari mereka. Fadil dipaksa oleh keadaan sehingga harus rela banting tulang berjualan kerupuk keliling kampung setiap hari.

Sementara Heni kini juga tengah berbadan dua dengan usia  kandungan  5 bulan. Sang suami bernama Asep Kurnia belakangan dikabarkan bekerja di Sumatra sebagai buruh, namun memang belum memberinya hasil dari usahanya bahkan kabarpun belum didapat Heni dan anak-anaknya.

Heni dan dua anaknya kini tinggal di sebuah gubug reyot yang dibangun diatas tanah milik orang lain tanpa pasilitas memadai bahkan jika turun hujan gubug reyot yang dihuni mereka juga kerap kali bocor diterpa air hujan.

Fadil yang kini berusia 14 tahun harus rela berjualan kerupuk keliling kampung demi membantu ibu dan adiknya. Fadil terpaksa harus menjadi tulang punggung keluarga meski juga harus rela meninggalkan bangku sekolah karena dipaksa oleh keadaan keterpurukan ekonomi orang tuanya.

Hasil berjualan kerupuk keliling kampung dengan pendapatan Rp. 20 ribu perhari dirasa satu satunya jalan buat Fadil untuk menyambung hidupnya.

Fadil mengaku mau berjualan karena sejak umur 3 tahun sudah terbiasa diajak sang ibu kepasar  sering mengantarkan ibunya melakukan hal yang sama berjualan meski hasil yang didapat tidak seberapa.

Penggiat sisoal yang juga artis sinetron Rani Permata Diky Chandra mengaku sangat miris mendengar kabar keberadaan keluarga Heni dan sang anak Fadil.

“Saya sedih mendengarnya bagaimanapun anak seusia Fadil tetap harus bersekolah. Saya sudah konfirmasi dengan P2TP2A Garut agar segera disikapi,”Kata Rani saat mengkonfirmasi redaksi terkait kabar miris tersebut, Minggu (3/12/2017).

Rani meminta pihak sekolah di Garut segera kembali memanggil Fadil untuk kembali sekolah.

“Intinya gak boleh putus sekolah, Pemerintah Garut harus segera turun tangan,”imbuhnya.

Jika tidak ada penyikapan Rani berjanji akan segera mendatangi keluaga Heni mencari solusi untuk nasib anak- anaknya yang putus sekolah.***Niken

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *