SOSIAL POLITIK

Warga Protes Pengerjaan Trotoar Jalan Cimanuk Jaya Raga Tak Sesuai Gambar

Salah satu lokasi proyek gorong-gorong dan Trotoar di Garut, foto dok

Gapura Garut ,-  Warga Kelurahan Jayawaras dan Jayaraga menyoal proyek penanggulangan banjir di sekitar jalan Cimanuk yang dilakukan oleh CV Tegal dalam perbaikan trotoar dan gorong-gorong. Proyek itu sendiri dilakukan jauh dari gambar yang dibuat bahkan bukannya mengurangi banjir, malah menyebabkan sejumlah rumah di Kelurahan Jayawaras tergenangi air setelah proses pembangunan tersebut sebagian selesai.

Ketua RW 004 Kelurahan Jayawaras, Ustadz Uun, mengatakan proyek perbaikan trotoar dan gorong-gorong mulai dari Leuwidaun hingga Pedes sangat jauh dari harapan bahkan gambar perencanaannya.

“Ini trotoar dibangun dalam posisi miring dan hampir rata dengan jalan sehingga tidak nyaman bagi pejalan kaki dan menyebabkan air masuk ke gang sehingga sejumlah rumah malah digenangi air saat hujan turun.”Kata Ustadz Uun, Rabu (13/12/2017).

Menurutnya para pekerja berdalih  dimiringkannya trotoar karena permintaan pemilik rumah disekitar jalan karena kepentingan usaha mereka.

“padahal itu kan tidak boleh. Proyek untuk kepetingan masyarakat, jangan asal kata mereka yang usaha saja, kalau mau dirobah ya harus ada proses yang benar, jangan tiba-tiba dirobah tanpa persetujuan pihak dinas,” ungkapnya.

Ustadz Uun menambahkan melihat gambar rencana proyek yang dikerjakan CV Tegal, trotoar sendiri diperbaiki lebih tinggi dibanding jalan raya yang disekitarnya. Namun fakta di lapangan, trotoar malah  hampir sejajar dengan jalan raya sehingga tidak jarang dijadikan tempat parkir dan parahnya kemudian menjadikan air masuk kedalam gang karena tidak masuk kedalam gorong-gorong yang diperbaiki.

“Namanya proyek penanggulangan banjir, tapi hasil dari proyeknya malah menjadikan yang tadinya tidak banjir menjadi banjir karena air tidak masuk kedalam gorong-gorong akibat jalannya rata dengan trotoar. Sudah gitu di sekitar gorong-gorong juga tidak dibuatkan pipa dipinggir jalan yang bisa menyerap air saat hujan, tapi malah dibuatnya diatas trotoar, jadinya banjir lah ke rumah-rumah warga,” katanya.

Sementara itu, Jaelani, Ketua RW 003 menyebut proyek yang dilakukan CV Tegal sangat minim pengawasan dari dinas terkait sehingga pengerjaannya seakan tanpa persiapan apapun.

“jika prosea pengawasan betul-betul dilakukan, seharusnya proses pengerjaannya akan baik dan benar dan tidak seperti yang sudah terjadi saat ini. Kita semua tidak pernah dilibatkan dalam proses pelaksanaan proyek, tidak apa-apa sebetulnya asal hasilnya baik, tapi ini hasilnya kan jauh dari kata baik. Kita sama sekali tidak menolak proyel yang digulirkan, tapi tolonglah dikerjakan dengan benar dan jangan sampai malah menjadi lebih jelek dari sebelumnya,” tegasnya.

Jaelani menyesalkan  akibat proses pengerjaan proyek yang asal asalan, seorang warga meninggal dunia karena pekerja menyimpan material bahan sembarangan di sekitar jalan.

“Bersyukur permasalahan tersebut sudah diselesaikan, dan ia berharap agar kejadian serupa tidak kembali terulang, apalagi jalan Cimanuk merupakan kawasan padat pengguna kendaraan sehingga harua betul-betul memerhatikan aspek keselamatan selama pengerjaan,”Tukasnya.***Margogo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *