SOSIAL POLITIK

Gadis Ini Lama Depresi, Hingga Terpaksa Dirantai Kakinya

Gapura Purwakarta , – Seorang remaja bernama Ratna ( 22) mengalami depresi selama 3 tahun. Warga Kampung Cikadu Desa Taringgul Tengah Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, ini sejak 5 bulan terakhir oleh keluarganya terpaksa di rantai kaki kirinya karena sering keluar rumah dan bepergian jauh, apalagi ibunya yang seorang diri tidak mampu mengawasinya secara maksimal. 

Nermi (60), ibu kandung Ratna yang telah merawatnya seorang diri, karena ayah kandung Ratna telah lama meninggal dunia.

Menurut Nermi, anaknya sejak mengalami depresi, telah terus berupaya mengobatinya dengan berbagai cara termasuk ke rumah sakit jiwa, hingga ke sejumlah orang pintar, 

Namun kondisi anak bungsu dari 10 bersaudara ini masih depresi, meski sempat sembuh.

“Tetapi karena kondisi ekonomi keluarga yang sudah tidak mampu lagi membeli obat yang harganya ratusan ribu rupiah, hingga keluarga terpaksa merantai kaki kirinya” keluh Nermi ibu kandung Ratna sambil menghela napasnya.

Sebelum depresi, Ratna sendiri sempat mengenyam bangku sekolah hingga tingkat SMP kelas 2,  karena saat usianya menginjak 17 tahun waktu itu, Ratna memilih menikah dengan lelaki tetangganya sendiri, hingga di karuniai anak semata wayang yang kini di rawat mertuanya Ratna.

“Hingga kini penyebab depresi Ratna belum tahu, karena saat berumah tangga Ratna sudah mengalami kondisi ini, jadi hanya mantan suaminya yang tahu” jelas Nermi.

Sementara, Kapolsek Wanayasa AKP Soetikno, yang berada di wilayah hukum Polres Purwakarta, setelah mendapatkan laporan dari masyarakat,  adanya seorang remaja yang mengalami depresi dan di rantai kakinya, langsung mengecek keadaanya. 

“Sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, saya selaku Kapolsek memberikan himbauan, agar keluarganya melepaskan rantai yang membelenggu kaki Ratna, karena kondisi seperti ini di nilai tidak manusia apapun alasannya, tetapi himbauan ini tergantung keluarganya” tegas Soetikno saat melihat kondisi Ratna di rumahnya.***Alex

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *