SOSIAL POLITIK

Warga dan Relawan FPRB Bersihkan Sampah di Sungai Cibolang

Kondisi Sungai saat warga melakukan kegiatan bersih sampah, foto dok

Gapura Garut ,- Ratusan warga dari dari 10 desa di Kabupaten Garut yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) melakukan kegiatan sosial membersihkan sampah sepanjang sungai Cibolang-Cimanuk di wilayah Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (29/7/2018).

Mereka bergabung dengan puluhan anggota IPEMSI (Ikatan Pemuda Simpang), masyarakat setempat dan tamu undangan dari Komunitas Air Kota Cimahi (KAKC) yang sengaja datang  ikut serta dalam kegiatan kepedulian tersebut.

Kegiatan yang diprakarsai FPRB Desa Mulyasari, Kecamatan Bayongbong serta diikuti anggota FPRB dari Desa Mulyasari, Pasawahan, Karyamekar, Kancabango, Pasirlangu, Mekarjaya, Pasirwangi, Pakenjeng, Cibodas, dan Desa Sukahurip, difokuskan pada kondisi Sungai Cibolang yang telah dipenuhi sampah.

Prio R. Maryansyah, salah seorang peserta mengaku merasa terpanggil dengan aksi simpatik tersebut, terlebih dirinya sehari-hari menjadi tenaga honorer di suatu instansi pemerintah yang memang dekat dengan para relawan di 10 desa itu.

“Kebetulan saya kan warga Bayongbong yang punya kewajiban menjaga sungai ini. Kami berharap kegiatan ini bisa meminimalisir bencana banjir,” ujar Prio di sela-sela kegiatan.

Prio juga meminta agar masyarakat setempat khususnya pedagang pasar tidak membuang sampah ke Sungai Cibolang yang mengakibatkan kondisi sungai menjadi teremar sampah.

Sementara itu, Ketua FPRB Desa Mulyasari, Yayan Sopyan, menyatakan, kegiatan tersebut merupakan wujud tanggung jawab untuk menjaga sungai tetap bersih dan mengantisipasi terjadinya bencana banjir.

“Acara ini juga bertujuan sebagai ajang silaturahmi, kerjasama, dan sama-sama kerja FPRB desa dengan slogan Segitiga Biru”, ujarnya.

Menurutnya FPRB di tingkat desa, merupakan embrio dari Forum tingkat kabupaten sebagai bagian dari program pemerintah melalui Desa Tangguh Bencana dan Sekolah Sungai.

“Desa tangguh bencana di Kabupaten Garut kini sudah terbentuk hampir 8 desa, sedangkan Sekolah Sungai baru berjalan dua tahun terakhir ini.”tegasnya.***JMB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *