USAHA PRODUK

Pengrajin Logam di Garut Masih Tetap Bertahan

Sumarna salah seorang pengrajin Logam warga pasir kiamis, saat membuat barang kerajinan, foto yusuf
Sumarna salah seorang pengrajin Logam warga pasir kiamis, saat membuat barang kerajinan, foto yusuf

Gapura Garut,- Kampung Pasir Kiamis, Desa Pasir Kiamis, Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut,  Jawa Barat, merupakan salah satu daerah di Garut yang terkenal sebagai sentra kerajinan logam.

Meski kini hasil kreatifitas warga tersebut banyak diserbu pesaing berupa barang-barang luar negeri atau menjamurnya barang-barang berbahan dasar plastik, namun tidak serta merta membuat mata pencaharian warga tertutup begitu saja.

Sedikitnya ada sekitar 500 orang warga di Kampung Pasir Kiamis berprofesi sebagai pengrajin logam, mulai dari proses peleburan hingga menjadi barang kerajinan logam yang mereka proses  secara manual dimasing-masing rumahnya.

Sumarna (52), adalah salah seorang warga yang sudah berprofesi sebagai pengrajin logam sejak tahun 1970 dan keahliannya ia dapatkan sejak kecil secara  turun temurun dari orang tuanya.

“Awalnya keahlian ini saya dapat dari orang tua saya, saya belajar sejak kecil sampai sekarang  sudah hampir 45 tahun menekuni usaha sebagai pengrajin logam ini”, Kata  Sumarna saat dijumpai Sabtu (11/9/2015).

Sumarna mengaku dapat membuat kerajinan logam satu sampai dua buah dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan lama pengerjaan kurang lebih satu hari.

“Sehari bisa  dapat  1-2 sampai dua buah kerajinan logam tergantung dari ukurannya. Jenis barangnya sendiri bisa dalam berbagai bentuk misalnya, serok, sosodok, langseng, panci, penggorengan dan yang lainnya tergantung pesanan juga”. Ungkapnya.

Sumarna menambahkan untuk membuat satu jenis barang kerajinan logam,  ia membutuhkan 1 sampai 2,5 kg logam jenis alumunium yang biasanya dibeli dari bandar rongsokan di kampungnya.

“biasanya saya membutuhkan 1 sampai 2,5 kg logam bekas jenis alumunium yang biasa saya beli dari bandar seharga Rp. 18.500/kg.  Kalau dulu bahan logamnya saya beli sendiri dari tukang rongsok, tapi karena sekarang bahannya sudah jarang jadi ada bandarnya disini jadi skarang saya beli dari bandar saja biar lebih mudah”, Imbuhnya.

Setiap barang kerajinan logam yang dihasilkan lanjut Sumarna,  biasanya dijual ke berbagai kota atau sesauai pemesan yang iasanya datang dan order langsung kepadanya.

“Saya jual mulai dari harga Rp. 35.000  sampai Rp 100.000 tergantung dari ukurannya sendiri. Pembelinya atau pemesan biasanya datang dari Kota Bandung, Tasik, Cianjur atau saya jual langsung ke bandar kalau  lagi kepepet butuh uang mendesak”, Pungkasnya.***Smkteam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *