USAHA PRODUK

Pengrajin Tenun Lidi Ciamis Tembus Pasar Asia dan Erofa

Salah seorang pengrajin tenun lidi di Desa panyingkiran Ciamis sedang menenun, foto Dedi Kuswandi
Salah seorang pengrajin tenun lidi di Desa panyingkiran Ciamis sedang menenun, foto Dedi Kuswandi

Gapura Ciamis ,- Puluhan pengrajin asal desa Panyingkiran Kabupaten Ciamis, Jawa Barat telah menghasilkan aneka produk tenun berbahan dasar lidi yang dibuat secara kreatif dan inovatif menjadi berbagai bentuk aksesori mebeuler.

Karya para perajin tenun lidi di desa panyingkiran tersebut salah satunya berupa kotak tempat tisu, kotak buku dan compact disc, tempat cucian, kotak perhiasan dan berbagai bentuk aksesoris lainnya.

Hasil kreatiftas para pengrajin ini terlihat unik dan menarik karena selain berbahan dasar lidi dan benang yang ditenun langsung menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), meraka juga merancang berbagai bentuk aksesorises yang dihasilkannya benar-benar dibentuk secara manual menggunakan keterampilan tangan.

Salah satu Workshop bernama Laksana Tri Karya di Desa Panyingkiran Ciamis ini sedikitnya memberdayakan 80 orang warga untuk membuat tenun lidi dan membentuknya menjadi berbagai karya kerajinan tangan yang unik dan menarik.

“kami memang mempekerjakan warga setempat mulai dari proses tenun hingga membuat berbagai jenis aksesories kerajinan untuk kemudian kami pasarkan”, kata Nurul Huda pemilik Workshop tenun lidi Laksana Tri Karya saat ditemui baru-baru ini.

Menurutnya, yang sudah terbiasa dibuat dari hasil tenun lidi tersebut berupa barang-barang seperti kotak buku dan compact disk , kotak perhiasan dan barag-barang kerajinan lainnya.

“Alhamdulillah kami dapat mengekspor kotak VCD dan buku ini sebanyak 15 ribu buah per minggunya, sementara untuk pemasaran lokal, kami memasok ke sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, Jawa Tengah dan Yogyakarta”, Ungkapnya.

Nurul Huda mengisahkan jika dirinya sudah sejak 5 tahun lalu, menggeluti kerajinan tenun lidi tersebut hingga mendapat sebutan sebagai Asep Nyere. Nyere adalah sebutan untuk Lidi dalam bahasa sunda.

Ia berhasil merintis usahanya dalam bidang kerajinan tenun lidi ini hingga kini mampu menghasilkan omset hingga ratusan juta rupiah. Lidi kelapa dipilih menjadi bahan baku utama menurut Nurul karena Kabupaten Ciamis sendiri dikenal daerah yang kaya dengan hasil bumi dari pohon kelapa.

“Kabupaten Ciamis ini kan termasuk daerah penghasil kelapa yang sangat besar, sehingga saya berpikir untuk mencoba memanfaatkan potensi ini”, Ucap Nurul.

Inovasi terbaru yang dihasilkan dari tenun lidi tersebut, lanjut Nurul adalah wallpaper dinding dan juga gorden.

“Saat ini banyak sekali peminat wallpaper dan gordeng dari tenun lidi, mungkin karena tempelan dinding ini akan membuat ruangan terasa sejuk karena berbahan alami, peminatnya juga cukup banyak mungkin karena karena harganya yang cukup murah hanya 20 ribu rupiah per meternya”, Tuturnya.

Sementara produk-produk lainnya yang dihasilkan dari tenun lidi ini dibandro dengan harga cukup variatif mulai harga belasan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

Banyaknya perajin teun lidi dideda Panyingiran tersebut membuat pemerintah setempat berencana mencanangkan desa ini menjadi sentra perajin tenun lidi di Kabupaten Ciamis.***Dedi Kuswandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *