Harga di Pasar Naik
USAHA PRODUK

BBM Turun, Harga Kebutuhan Poko di Garut Malah Melambung

Harga di Pasar Naik
Harga di Pasar Naik

Gapura Garut ,- Kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok disejumlah pasar tradisional membuat sebagian besar warga kembali mengelus dada karena merasa mendapatkan beban tambahan.

Sementara itu turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) rupanya tidak berpengaruh bagi harga sejumlah kebutuhan pokok seperti telur ayam. Dipasat induk Ciawitali Garut harga telur saat ini tergolong paling tinggi.

Para pedagang telur di Pasar Guntur Ciawitali Garut menyebut harga telur saat ini naik Rp5.500 per kg, yakni Rp23.500 dari sebelumnya Rp18.000 per kg. Mereka mengaku kenaikan harga telur disebabkan oleh tingginya harga pakan ternak ayam.

Yayah, 40, seorang pedagang telur Pasar Guntur, mengaku kenaikan harga telur membuat omset penjualannya menurun drastis. Para pembeli telur langganannya, kini banyak yang mengurangi jumlah pembeliannya.

“Penurunan omset ini akibat tingginya harga telur. Yang biasa membeli beberapa kg, kini dikurangi pembeliannya. Semua pembeli begitu, makanya omset jualan saya berkurang,” tutur Yayah di Pasar Guntur, kemarin.

Biasanya dalam satu minggu Yayah mampu menjual telur sebanyak 5 ton. Namun sekarang telur sebanyak itu baru bisa terjual sekitar dua minggu lebih.

“Kadang sampai tiga minggu baru habis 5 ton. Seringnya dua minggu sekarang,” ujarnya.

Ibu dua anak ini mengungkapkan, dirinya kerap kali mendapat keluhan dari langganannya mengenai tingginya harga telur ini. Namun ia tidak bisa berbuat banyak karena kenaikan harga juga telah terjadi di tingkat distributor.

“Banyak yang komplain sehingga mengurangi pembeliannya. Tapi mau bagaimana lagi, sudah dari distributor harganya tinggi. Dari penjelasan distributor, harga telur naik karena harga pakan ayam mahal. Saya sudah jelaskan itu ke pelanggan,” jelasnya.

Seorang pembeli telur, Wawan, 45, mengaku keberatan dengan tingginya harga telur ini. Menurut Wawan, sepatutnya harga telur turun karena harga BBM telah diturunkan pemerintah.

“Bukannya ikut turun, malah mahal. Katanya harga pakan mempengaruhi harga telur. Saya tidak mengerti kenapa bisa begitu. Harusnya harga pakan dapat ikut turun karena BBM sudah diturunkan pemerintah. Selaku masyarakat, saya merasa keberatan dengan tingginya harga begini,” imbuhnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *