USAHA PRODUK

PPN 10 Persen Setiap Pemotongan Picu Kenaikan Harga Daging Sapi di Garut

Foto Penjual Daging di garut, dok
Foto Penjual Daging di garut, dok

Gapura Garut ,- Sejumlah pejual daging  di Garut mulai merasakan kenaikan harga daging sapi yang tembus hingga Rp. 120.000 per kg. Kenaikan tersebut dipicu berlakunya pajak sebesar 10 persen untuk setiap pemotongan.

“Dampak dari kebijakan pemerintah pusat mengenai PPN 10 persen untuk pemotongan daging itu langsung terjadi. Sejak Rabu 20 Januari kemarin, di Pasar Guntur Ciawitali Garut harga daging sapi naik menjadi Rp120.000 per kg dari semula Rp93.000 per kg,” kata Kepala Sub Bagian TU UPTD Pasar Guntur, Ahmad Wahyudin, Kamis (21/1/2016).

Menurut Ahmad, terkait adanya kebijakan tersebut pihaknya langsung turun dan meninjau sejumlah penjual daging di pasar tradisional terbesar di Kabupaten Garut ini. Ahmad  meminta agar para pedagang tetap berjualan meski terpaksa menaikan harga.

“Tadi pagi kami tinjau kembali, tidak ada pemogokan seperti di daerah Bandung dan Tasikmalaya. Semua pedagang beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.

Tak terganggunya aktivitas ini disebabkan karena pasokan daging sapi masih aman. Daging sapi sendiri diperoleh dari para peternak lokal.

“Di Pasar Guntur ini tidak ada yang menjual daging sapi impor. Semuanya dipasok lokal dan ketersediaannya aman,” ucapnya.

Sebagian daging sapi dipasok dari sejumlah wilayah Garut dan Jawa Tengah. Di wilayah Garut, para pedagang mendapat daging sapi dari kawasan Margawati, Kecamatan Garut Kota, Cisurupan, Cikajang, dan Kadungora.

“Jumlah keseluruhan pedagang di sini ada sebanyak 40 kios. Masing-masing kios rata-rata membutuhkan pasokan satu ekor sapi per harinya. Bobotnya bervariasi, ada yang 8 kwintal, ada juga yang hingga 1 ton. Namun kebanyakan sekitar 8 kwintal,” paparnya.

Para pedagang sapi di Pasar Guntur sendiri biasanya telah menjadi pemasok tetap bagi beberapa rumah makan Padang dan sejumlah restoran di Kabupaten Garut. Adanya kejelasan pangsa pasar ini, tambah Ahmad, membuat mereka tetap berjualan.

“Hanya memang harga jualnya saja yang mengalami kenaikan,” tukasnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *