USAHA PRODUK

Gula Rafinasi Langka, Pengrajin Gula Merah Mengeluh

Gula rafinasi yang baru saja diturunkan dari truk pengangkutnya didaerah Citamiang Lakbok, foto Hermanto
Gula rafinasi yang baru saja diturunkan dari truk pengangkutnya didaerah Citamiang Lakbok, foto Hermanto

Gapura Ciamis ,- Sejumlah pengrajin gula merah di Kabupaten Ciamis mengeluhkan lagkanya ketersediaan Gula Kristal Rafinasi (GKR) sebagai bahan untuk pembuatan gula merah agar menghaslikan produk gula merah yang berkualitas.

Hingga kini pasokan Gula Kristal Rafinasi  tersebut masih cukup langka, sehingga para pengrajin gula kesulitan untuk dapat memperolehnya.

“Saya sangat membutuhkan GKR, namun pasokannya kini masih langka,”Kata Miryo salah satu pemilik Industri pengolahan gula merah di Cikawung-Ciamis kepada saat ditemui, Rabu (8/6/2016).

Miryo menambahkan, bahwa Gula Kristal Rafinasi memang ada, namun menunggu datangnya pasokan cukup lama yakni memakan waktu 5 hari hingga seminggu.

“Disini memang ada GKR, tapi nunggunya lama, dan untuk industri saya pun masih belum cukup,”imbuhnya.

lebih lanjut Miryo mengakui  untuk kebutuhan industri gula merah miliknya, ia membutuhkan 1 hingga 2 ton GKR. Ia mengaku mendapatkan GKR dari  salah satu pemasok diwilayah Lakbok Ciamis dengan harga Rp 11.300/kg dan 11.300.000/ton.

“Saya membelinya ke pak dewan sebesar Rp 11.300.000  untuk satu ton dan uangnya sudah masuk dulu. Namun, sudah lima hari barang tersebut belum datang-datang juga,”keluhnya.

Ia berharap, semoga GKR yang dipesannya tersebut  segera dapat dikirim. Sehingga, dirinya dapat kembali memproduksi gula merah yang berkualitas.

Namun, pada saat mencoba menelusuri ke  wilayah Citamiang Lakbok, pada Rabu (8/6/2016) malam sekitar pukul 21.15 WIB, ternyata mendapati ada dua buah truck yang tengah menurunkan ratusan karung Gula Kristal Rafinasi, dan di lokasi tersebut ada juga salahsatu mobil box bernopol Z 9099 TD, yang dibelakangnya terdapat gambar lambang koperasi bertuliskan “Koperasi Retail Tambun”.

Belum dapat dikonfirmasi secara jelas terkait keberadaan truk yang sedang menurunkan gula rafinasi tersebut.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *