USAHA PRODUK

Bus Dilarang Masuk Pusat Kota Garut, Pemilik Galeri Oleh-oleh Mengeluh

Hj. Diah Rudy Gunawan Ketua Dekranasda Kabupaten Garut saat mendampingi para tamu di Galeri Dekranasda, Foto jmb
Hj. Diah Rudy Gunawan Ketua Dekranasda Kabupaten Garut saat mendampingi para tamu di Galeri Dekranasda, Foto jmb

Gapura Garut ,- Sejumlah penggiat usaha kecil menengah pemilik galeri yang berada dikawasan pusat perkotaan Kabupaten Garut mulai merasakan penurunan omset penjulan akibat larangan Bus Pariwisata masuk kesejumlah ruas jalan dikawasa pusat Kota Garut.

“Kami merasakan penurunan drastis dalam penjualan produk kerajinan kami semenjak adanya larangan dari Kepolisian bagi Bus tidak boleh masuk jalur jalan pusat kota, sementara geleri kami adanya disekitar pusat kota”, Kata Frans Limiar pemilik gelari kerajinan akar wangi Zoca Griya Krida dijalan Pakuwon Garut Kota, Minggu (3/7/2016).

Menurut Frans, dirinya kehilangan omset penjualan digalerinya hingga 40 persen semenjak belakuknya larangan Bus masuk perkotaan itu.

“Sangat dirasakan sekali dampaknya, kalau dulu banyak travel yang membawa tamu wisatanya ke galeri kami, tetapi semenjak Bus dilarang masuk jadi jarang ada travel yang datang membawa tamu keculai dengan mobil mobil kecil tetapi jumlah pengunjungnya sedikit”, Ungkapnya.

Bukan hanya dirinya, tegas Frans yang merasakan dampat dari kebijakan larangan Bus masuk jalur kota tersebut, melainkan sejumlah pemilik galeri oleh-oleh khas Garut juga merasakan hal yang sama.

“sama mereka juga mengeluhkan penurunan omset karena kehilangan pengunjung yang biasa dibawa Bus-Bus travel”, Ucapnya.

Frans berharap kebijakan larangan tersebut dikaji ulang dengan memperbolehkan khusu Bus wisata karena itu salah satu mata pencaharian yang daat menghidupi para penggiat kerajinan baik anyaman maupun makanan di Kabupaten Garut.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *