USAHA PRODUK

Hewan Kurban di Pasar Ciwareng Purwakarta Belum Belabel Sehat

Petugas Disnakan saat memeriksa sapi kurban dipasar hewan Ciwareng Purwakarta, foto Deni
Petugas Disnakan saat memeriksa sapi kurban dipasar hewan Ciwareng Purwakarta, foto Deni

Gapura Purwakarta ,- Ratusan Sapi kurban  yang dijual belikan di Pasar Hewan Ciwareng Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ternyata  belum mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan label sehat.

Satu persatu sapi-sapi tersebut secara intensif kembali diperiksa petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Purwakarta. Jelang Hari Raya Idul Adha, yang hanya menyisakan 7 hari kedepan jumlah transaksi jual beli hewan kurbanpun termasuk sapi terus meningkat.

Menurut para penjulan hewan kurban dipasar hewan Ciwareng peningkatan penjualan untuk sapi kurban telah mencapai peningkatan 15 hingga 20 persen. Namun seiring peningkatan penjualan tersebut para penjual mengakui jika sapi-sapi yang mereka jual belikan belum di imbangi dengan pemeriksaan dan label sehat dari Disnakan setempat.

Mamat Hidayat (45) salah seorang penjual sapi kurban di pasar hewan Ciwareng membenarkan, hewan-hewan kurban termasuk  sapi di Pasar Hewan Ciwareng belum mendapatkan pemeriksaan dan label sehat dari Disnakan.

“Kami para penjual juga agak khawatir akan kesehatan sapi kami, jika ada sapi yang terjangkit penyakit, seperti katarak atau antraks.” Kata mamat,  Senin (5/9/2016).

Mengetahui belum banyak sapi kurban yang berlabel sehat, saat itu juga sejumlah petugas dari Disnakan Purwakarta langsung mendatangi pasar Hewan Ciwareng dan langsung  melakukan pemeriksaan kesehatan hewan-hewan kurban yang diperjual belikan.

Namun dalam pemeriksaan tersebut, sejumlah petugas Disnakan tampak kurang siap dengan peralatan pemeriksaan sehingga tidak dapat melakukan pemeriksa secara intensif.

“Pemeriksaannya seperti kurang siap dan terkesan asal-asalan saja,”Sebut Mamat yang mengikuti jalannya pemeriksaan sapi kurban yang dijualnya.

Sementara itu Herri Heryawan Kadisnakan Kabupaten Purwakarta, membantah jika pemeriksaan tersebut terkesan asal-salan. Ia  menjelaskan jika sebenarnya pihaknya sudah mempersiapkan semua alat pemeriksa kesehatan dan label sehat.

“Kami sudah menyiapkan seluruhnya mulai peralatan pemeriksaan, labet sehat dengan tim pemeriksa dari dokter hewan jua,  namun sehubung adanya kegiatan pelepasan tim pemeriksa kesehatan hewan kurban oleh Pak Bupati, maka hanya sebagian tim saja yang turun ke pasar hewan ciwareng saat ini,” Ungkap Herri kepada sejumlah wartawan.

Acara  pelepasan tim kesehatan hewan kurban oleh Bupati Purwakarta bersamaan dengan kegiatan pemeriksaan hewan di pasar hewan Ciwareng.

“Acara pelepasan di Pendopo belum selesai. Sehingga yang kami bawa kesini tim kesehatan hewan kurban dengan alat dan label sehat seadanya dulu,”  Terang Herri

Bani salah seorang petugas pemeriksaan kesehatan hewan Disnakan Purwakarta menyebutkan, harga jual sapi lokal untuk hewan kurban mulai mengalami kenaikan harga, dibandingkan dengan tahun lalu.  Kenaikan hargab jual sapi lokal saat ini  rata-rata mencapai Rp. 2 juta perekor.

“Mulai ada kenaikan harga jika dibanding tahun lalu dengan nilai harga tawar sekitar Rp. 15 juta lebih per ekornya, rata-rata naik Rp 2 juta dari tahun lalu,” Tutur Bani.

Berkaitan dengan keberadaan tim pemeriksaan kesehatan hewan kurban, Bani menyebutkan pihaknya bersama sejumlah tim lainnya akan disebar di 17 Kecamatan di Kabupaten Purwakarta  untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, baik sapi maupun domba.***Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *