USAHA PRODUK

​BI Jabar Sediakan Penukaran Uang Hingga Rp 16, 6 Triliun

Gapura Garut – Untuk melayani jasa penukaran uang bagi masyarakat, Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat telah menyediakan uang cash hingga Rp 16,64 triliun selama bulan ramadan dan lebaran tahun ini. Angka ini naik 1 persen di banding tahun lalu di angka Rp 16,47 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, untuk melakukan mendukung upaya itu, lembaganya telah bekerjasama dengan 77 bank umum dan 99 bank perkreditan rakyat (BPR). “Total ada sekitar 1.232 kantor cabang dan cabang pembantu yang siap melayani masyarakat,” ujar dia dalam laporan tertulisnya, Senin, (05/06/2017).

Menurutnya, ketersediaan uang cash receh tahun ini mengalami kenaikan hingga 1 persen, kondisi ini dipengaruhi kondisi ekonomi serta sebagai upaya menjaga kualitas uang yang beredar. “Kami perbanyak cadangan untuk mempersempit ruang gerak para penjual uang yang marak saat ramadan dan menjelang lebaran,” ujarnya.

Untuk tahun ini, komposisi uang baru receh yang bisa ditukar masyarakat, masih didominasi uang pecahan besar atau Rp 20.000 ke atas sebesar Rp 15,22 triliun atau sekitar 91,5 persen, sementara sisanya 9,3 persen atau sekitar Rp 1,42 triliun uang pecahan kecil Rp 10.000 ke bawah. “Kita tidak layani langsung, namun masyarakat bisa menukarnya di bank atau BPR,” kata dia.

Melihat pertumbuhan positif ekonomi tahun ini, potensi outflow uang cash yang keluar dari BI untuk Jawa Barat diprediksi mencapai Rp 12,7 triliun. “Tatal persediaan uang ditambah outflom mencapai 131,1 persen,” ujarnya.

Selain melakukan penukaran uang receh, BI juga melakukan sosialisasi mengenai keaslian uang rupiah termasuk ancaman peredaran uang palsu yang kerap terjadi saat momen besar seperti lebaran idul fitri tiba. “Kita berikan sosialisasi mulai mahasiswa, pelajar, pelaku usaha, sehingga bisa membedakan mana yang asli dan palsu,” ujarnya.

Untuk menanggulangi peredaran uang palsu di masayarakat ujar dia, lembaganya telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, kejaksaan dan Pengadilan. “Kita akan terus berikan edukasi juga mulai kota hingga desa-desa,” ujarnya.

Wiwiek menambahkan, sebagai bank central yang ditempatkan di wilayah, lembaganya bakal mengoptimalkan peran lembaga keuangan baik bank umum atau BPR untuk melayani pelayanan ketersediaan uang cash selama ramadan dan lebaran.

“Kita akan lakukan kas keliling mulai pasar tradisional/modern, alun-alun, rest area, pusat perbelanjaan hingga pelosok terpencil di Jawa Barat,” kata dia. JSN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *