KULINER USAHA PRODUK

Biji Kopi Garut Dengan Sentuhan Luwak, Makin Mantap

Pemetik Kopi Garut, foto istimewa

Gapura Kuliner ,- Berbicara kualitas Kopi, Kota Garut, Jawa Barat sudah sejak lama menjadi buah bibir dan perhatian para pecinta kopi meskipun dalam percaturan kopi Nasional, Kopi Garut gaungnya masih terbilang kurang.

Kurang Gaung bukan karena kualitas kopi Garut yang kurang bagus melainkan alur distribusi dan promosi para penggiat kopi di Garut selama ini belum dilakukan secar massif meski cita rasa dan aroma kopi Garut wanginya telah menembus pasar mancanegara.

Salah satu jenis kopi Garut yang kini digandrungi adalah kopi luwak Garut. Berbahan dasar biji kopi arabika ranum nan segar yang dipanen di kaki gunung Papandayan, puluhan luwak yang berhasil ditangkarkan oleh salah seorang penggiat kopi luak kini telah mampu menghasilkan biji kopi luwak berkualitas eksport.

“Kami buka langsung ternak luwak ini, karena banyak permintaan dari mitra kami yang ingin tahu prosesnya,” Kata Andri Hermawan (34), pemilik sekaligus pengelola Kopi Luwak Premium Garut, saat ditemui di kedainya, Selasa (11/7/2017).

Lokasi budidaya kopi luwak premium yang dimiliki Andri ditempatnya saat ini terbilang baru. Kondisi kandang yang terbilang bagus dengan rangka baja ringan serta penyekat ram besi untuk tiap ternak, menjadikan kandang ini sangat cocok budidaya luwak yang juga dapat dinikmati menjadi objek wisata edukasi bagi siapapun yang menggemarnya.

“Kebanyakan kan kandangnya pengap dan gelap, kalau di sini sebaliknya, sehingga pencahayaan dan perputaran udara buat luwak cukup terbuka,” ujar dia.

Kopi luwak yang dihasilkan di kandang milik CV. Dwi Putra Laksana ini memiliki cita rasa yang khas dengan rasa pahit pekat plus campuran sedikit asam.

“Orang yang sudah minum katanya demikian, memang ada beberapa kualitas, rasa minum kopi itu tergantung selera dan faktor cuaca juga,” kata Andri

Dengan rasa khasnya itu, tidak mengagetkan biji kopi luwak premiun Garut hasil olahannya, banyak digandrungi kalangan penikmat kopi di pulau di Jawa.

 “Untuk Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Jawa Tengah kita sudah dikenal, namun belum berani ekspansi secara luas karena pasokannya masih sangat terbatas,” ujar dia.

Bahkan beberapa klienya saat ini kerap meminta tambahan pasokan untuk kiriman luar negeri. “Biasanya ke Singapura, Arab Saudi dan Korea Selatan, namun kan pasokannya belum optimal,” kata dia.

Andri mengatakan, rasa mantap kopi luwak premium buatannya ini, tidak terlepas dari hasil pola makan sehari-hari yang diberikan kepada seluruh ternaknya. “Dalam sehari kita berikan tiga menu yang berbeda, agar kondisi luwaknya tetap prima,” ujar Andri sedikit membocorkan rahasia kualitas biji kopi luwak yang dihasilkan dari peternakannya.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *