Gapura Garut ,- Walikota Bandung Ridwan Kamil (RK) kembali mengunjungi Kabupaten Garut untuk menyampaikan bantuan bagi warga korban banjir bandang yang telah memporak porandakan sejumlah lokasi pemukiman sepanjang bantaran sungai Cimanuk.
Tiba di Gedung Pendopo Kabupaten Garut Ridwan Kamil diterima Bupati Garut Rudy Gunawan kemudian langsung meluncur sejumlah lokasi terkena banjir bandang terutama sekolah-sekolah.
Lokasi pertama yang didatangi Ridwan Kamil adalah RSUD dr.Slamet Garut untuk mengetahui secara langsung keadaan layanan kesehatan pasaca dilanda banjir bandang. Dari rumah sakit RK meneruskan kunjungannya dengan mendatangi SMP N 3 Tarogong Kidul salah satu sekolah paling parah dilanda banjir.
RK berdialog langsung dengan beberapa kepala sekolah dan memberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah seperti tas, sepatu dan uang tunai masing-masing Rp. 10 juta untuk tiap sekolah terdampak.
Dalam dialognya tersebut RK yang datang didampingi tokoh Jawa Barat Dindin S Maulani dan juga mantan wakil walikota Bandung Ayi Vivananda menyampaikan beberapa pesan kepada para kepala sekolah.
“Konsen dulu di pendidikan kami sudah memetakan sekolah yang buku-bukunya rusak semua membantu alat perlengkapan sekolah seperti buku-buku ada 11 sekolah biasa dan ada 2 sekolah luar biasa dan kami sumbangkan pertama dari Netizen masing-masing 10 juta tiap sekolah untuk beli buku,”Kata Ridwan Kamil kepada wartawan, Rabu (28/9/2016).
RK juga menemui sejumlah siswa dengan memberikan nasihat agar tetap semangat belajar dan menjadikan bencana banjir bandang sebagai musibah.
Terkait banyaknya banguan yang rusak akibat banjir bandang tersebut, RK juga mengakui telah menyiapkan tim arsitek guna membantu Bupati Garut dalam menangani kebutuhan paska banjir bandang seperti rekosntruksi atau pembangunan infrastruktur di Kabupaten Garut untuk tempat-tempat yang terkena banjir bandang.
“Nanti tim arsitek Bandung akan membantu Bupati Garut mungkin angkanya cukup tinggi, ternyata yang terkena dampak bukan pemilik tapi penyewa tanah, nanti setelahnya ada lagi bantuan lainnya, karena pengalaman saya untuk bencana ada tanggap darurat dan paska tanggap darurat dua-duanya membutuhkan biaya besar juga,” Ungkapnya**Marnoto