PERISTIWA

Santri dan Guru Diniyah Kota Banjar Tolak Full Fay School

Gapura Kota Banjar – Polemik Full Day School (FDS) terus bergulir, ratusan santri dan guru Diniyah Di Kota Banjar Jawa Barat, Rabu (30/8/2017) geruduk kantor Setda Kota Banjar.

Massa mendesak Walikota Banjar untuk sampaikan ke Menteri Pendidikan dan Presiden agar tolak full day school. Sebelumnya, massa pun keliling kota menggunakan kendaraan roda dua maupun rida empat dan kampanyekan tolak Full Day School.
Sebelum masuk halaman kantor Setda, ratusan santri dan guru Diniyah dari NU, Banser, Ansor, IPNU, IPPNU, Banom NU, Persis Muhammadiyah, PUI, Forum Pondok Pesantren se Kota Banjar, dan FKDT yang tergabung dalam Aliansi Penyelenggara Pendidikan Agama Islam Kota Banjar ini pun, menggelar orasi menolak program Full Day School yang sudah diterapkan di dua sekolah di Kota Banjar.

Kemudian, perwakilan massa  diterima oleh Sekretaris Daerah, Yuyung Sungkawa dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjar, Dahlan. Perwakilan massa mendesak kepada Pemerintah Kota Banjar, agar menyampaikan penolakan program Full Day School ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Presiden Jokowi.

Koordinator aksi, Supriyanto mengatakan, bahwa program full day school akan merusak generasi penerus bangsa karena tidak dibekali ilmu agama yang cukup, sebab seharian berada di sekolah.

“Pemberlakuan FDS akan mengancam keberlangsungan Madrasah Diniyah, pondok pesantren, dan kemakmuran masjid yang selama ini telah memberikan kontribusi nyata terhadap pembentukan karakter anak bangsa,” ujarnya.

Massa pun akan melakukan aksi serupa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dikabulkan pemerintah.

Dukungan penolakan Full Day School pun datang dari Kepala Kementerian Agama Kota Banjar, Undang Munawar. Ia mendukung semua komponen masyarakat yang menolak program Full Day School.

“Saya mendukung penolakan full day school, dan saya pun usulkan kepada pemerintah supaya program full day school dibatalkan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Dahlan mengatakan bahwa dirinya menerima apa yang diusulkan Aliansi Penyelenggara Pendidikan Agama Islam tersebut.

“Sebagai masyarakat Kota Banjar saya mendukung, dan saya menerima aspirasi atau pernyataan yang disampaikan oleh seluruh Aliansi Penyelenggara Pendidikan Agama Islam yang baru saja dibacakan,” ujarnya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *