PERISTIWA

Meski Bulan Ramadhan, Dinkes Kebut Vaksinasi Covid 19

Gapura Garut – Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut kembali menggelar vaksinasi massal yang dihelat di Sarana Olah Raga (SOR) Ciateul, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu, (17/4/2021).


Vaksinasi terus dilakukan walaupun saat ini memasuki bulan suci Ramadan, hal ini dilakukan untuk mengejar target vaksinasi di Kabupaten Garut.

“Yang pertama kita tidak ada berhentinya, dengan bulan puasa bukan berarti berhenti aktivitas ini, kita punya target Desember ini harus minimal selesai tiga perempatnya untuk sasaran kita 1,8 juta kalau vaksinnya lancar, mudah-mudahan selesai Desember ini, (karena) keterbatasan vaksin jadi permasalahan tersendiri, nah untuk bulan puasa ini kita tidak merencanakan target, yang jelas kalau vaksin sudah ada masuk ke kami ke Garut, kita akan buatkan schedule-nya, kita buatkan jadwal-jadwal tertentu yang mendapatkan hak vaksinasi ini,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Garut, Asep Surachman, di kantornya, tepatnya di Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu, (17/4/2021).

Ia menyampaikan, selama bulan puasa ini, pihaknya melakukan vaksinasi lebih cepat dibandingkan sebelumnya, contohnya adalah jam operasional menjadi lebih pagi, dengan durasi pelaksanaan vaksinasi massal hanya sampai jam 10 pagi.


“Kita bagaimana menyiasati jangan sampai ini jam 7 belum mulai kalau yang biasa sebelum puasa jam 8-9 baru mulai, (sekarang) jam 7 sudah mulai. Dengan harapan dan asumsi bahwa makanan yang ada di dalam tubuh masih ada ketika divaksin aman, nah itu kita batasi jam 10 sudah selesai dan hari ini kita buktikan di SOR jam 10 sudah ditutup nah itu kita punya waktu tayang cuman 3 jam, kalau sasarannya banyak tim nya akan kita perbanyak misal sasaran dua ribu kita timnya perbanyak lagi yang jelas 3 jam kita harus operasionalnya tidak boleh lebih dari itu. Dikhawatirkan perut kosong vaksinasi malah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” ucapnya.

Selama bulan Ramadan ini, selain jam operasional menjadi lebih singkat, lanjut Asep, pihaknya juga akan melakukan vaksinasi di malam hari jika kedua belah pihak atau pasien yang akan divaksin dan petugas kesehatan sudah mencapai kesepakatan.

“Dalam pelaksanaan kita bargaining, kita diskusi dengan sasaran misalkan kalau mau divaksinasi contohnya kemarin ada salah satu pelayan publik yang bekerja di bidang restoran dia mau divaksinasi malam hari okey, petugas kesehatannya mau sasarannya siap kita laksanakan malam hari,” tutur Asep.

Ia mengimbau, jika ada yang akan melaksanakan vaksinasi namun sedang berpuasa, Asep menyarankan untuk melakukan santap sahurnya lebih dekat ke waktu imsak.

“Yang pasti kalau diperbolehkan besok pagi akan divaksin makan sahurnya agak diakhir-akhirkan misalkan jam 4, jam 4 seperempat mendekati imsak lah biar pas vaksinasi tidak terjadi hipoglikemia akibat makanan sudah tidak ada di dalam lambungnya,” paparnya.

Sementara itu, untuk vaksinasi massal yang dilakukan hari ini, pihaknya menargetkan 1000 peserta dari pelayan publik seperti Dosen, karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atlet, wartawan, dan juga pedagang.


“Hari ini kita melaksanakan vaksinasi secara masal untuk pelayan publik, dimana didalamnya ada sekitar 1000 (orang) hari ini yang akan divaksinasi. Yaitu untuk pengajar, dalam hal ini dosen, kemudian karyawan BUMN, ada atlit juga ya, kemudian media wartawan kita masukan juga disini dan pedagang. Jadi totalnya hari ini ada 1000-an yang akan di vaksinasi untuk dosis kedua, karena dosis pertama kita laksanakan tanggal 20 Maret yang lalu. Dan hari ini adalah dosis kedua untuk vaksin covid ini.” pungkasnya.***red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *