Gapura Gamestone,- Seiring naiknya pamor batu akik yang kini memboming hampir merata diseluruh penjuru tanah air membuah berbagai peluang usaha terkait lainnya mendadak ikut kecipratan rejeki.
Sepeti jasa pemolesan batu, meski dilihat sepintas tidak seberapa nanum tengok saja penghasilan sesungguhnya sangat mengiurkan dibanding sekedar menjadi sopir kusir delman atau mengayuh becak, bahkan jika rejeki lagi deras menghampiri bias mengalahkan penghasilan PNS golongan III dan IV.
Seperti yang kini dirasakan para pemoles batu cincin dan liontin di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Akibat membeludaknya para penggemar batu akik di Garut, membuat para pemoles batu terus kebanjiran pesanan.
Salah satunya adalah Iwa Kartiwa, pemilik Saung Permata Garut, di Jalan Adung, Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul Garut, Jawa Barat. Setiap hari, ia mendapat Rp1 juta, atau sekitar Rp30 juta per bulan untuk jasanya memoles batu akik. Setiap hari, dia rata-rata mampu memoles 40 buah batu akik. Baik untuk cincin maupun liontin.
“Hitungannya mudah saja kalau 40 buah dikalikan Rp 25 ribu saja, sudah sekitar Rp 1 juta sehari,” Ungkap Iwa sambil senyum saat djumpai baru-baru ini.
Selain jasa memoles batu, Iwa juga menjual belakangan ikut serta menjual batu akik, atau liontin yang telah jadi dan siap pakai., tentu saja harganyapun bisa bervariasi tergantung siapa orang mau dan berani membelinya. Dan dari hasil penjualan batu akik penghasilan Iwa bisa lebih besar lagi diperkirakan bisa mencapai Rp50 juta per bulan, bila sedang banyak pembeli.
“Kalau dihitung dengan bisnis batu dan watang (pengikat) bisa lebih besar,” Ucapnya
Biasnis serupa juga kini dijalani seorang pria bernama Yayat (52), pria yang pernah menjadi wartawan sejumlah media terkemuka di Garut tersebut kini lebih memilih banting setir menekuni usaha poles batu dan jual beli batu akik Garut.
Dengan membuka Geleri Batu Akik Gamestone Batok Kohok, Yayat dapat meraih keuntungan besih hingga juaat rupiah.
“Saya menekuni ini sambil menyalurkan hobi saja, kalau saya mengalir saja mengikuti perkembangan apa yang trend dan jika ada kesempatan untuk peluang usaha kenapa enggak kita jalani”. Ungkap Yayat saat dimintai tanggapannya seputar usaha poles batu yang kini dijalaninya.
Yayat tidak menampik dari usahanya saat ini dirinya juga kecipratan banyak rejeki baik penghasilan secara langsung dari upah poles dan jual beli maupun penghasilan secara tidak langsung dimana dirinya mengaku semakin banyak relasi dari pergaulan dengan sesama pecinta batu.
“Peghasilan yang tidak ternilai harganya adalah bertambahnya relasi, rekan atau sahabat dan menurut saya pintu rejeki yang sesungguhnya adalah itu”. Sebutnya penuh semangat.
Yayat juga berharap usaha poles batu yang kini ditekuninya dengan mempekerjakan dua orang rekannya dapat terus berjalan seiring meroketnya pamor batu Garut dipentas Batu akik nasional.***jmb
