USAHA PRODUK

Ketua PHRI Garut: Rupiah Melemah, Pengusaha Restoran di Garut Cemas

H. Asep Haelusna (Astro) Ketua BPC PHRI Kabupaten Garut periode 2015-2020 , foto jmb
H. Asep Haelusna (Astro) Ketua BPC PHRI Kabupaten Garut periode 2015-2020 , foto jmb

Gapura Garut ,- Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut Asep Haelusna mengatakan, merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang terjadi belakangn ini telah membuat fluktuasi harga sembilan bahan pokok semakin tidak jelas.

“Lemahnya mata uang rupiah terhadap dollar sangat dirasakan di sektor usaha restoran serta industri makanan. Saat ini fluktuasi harga bahan baku menjadi sangat tidak jelas,” kata Asep, Selasa (24/3/2015).

Asep mengaku para pengusaha harus berpikir ekstra untuk mengakali kondisi fluktuasi harga. Usaha Rumah Makan Nasi Liwet Pak Asep Stroberi yang dijalaninya pun tak luput dari dampak yang dihasilkan dari menguatnya USD.

“Kami punya estimasi dalam memberlakukan nilai harga menu. Tidak sembarangan dalam mengubah menu berikut harganya. Ada sejumlah pertimbangan. Seperti para pengusaha kebanyakan, saya mencoba pinter-pinter untuk mengakalinya. Paling volume atau ons pada menu yang diubah. Yang jelas ada penurunan omset,” ungkapnya.

Dia juga menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan plin plan dalam menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kebijakan menaikan dan menurunkan harga BBM bersubsidi dalam waktu yang relatif singkat, benar-benar membuat situasi pasar membingungkan.

“Seharusnya, kalau (pemerintah) mau menaikan harga (BBM), tolong beri pengumuman. Agar kami siap-siap. Jangan tiba-tiba BBM naik, kemudian turun mendadak. Repot jadinya. Tidak ada waktu bagi para pengusaha dalam menyiapkan strateginya,” paparnya.

Senada dengan Asep, produsen Nasi Liwet Instan 1001 sekaligus pemilik d’ Anclom Restaurant Andris Wijaya, mengeluhkan hal yang sama. Melemahnya rupiah berikut naik turunnya harga BBM telah memberikan dampak negatif pada usahanya.

“Sangat berpengaruh sekali. Harga-harga bahan makanan pokok meroket semua. Misalnya baru-baru ini harga bawang. Beras juga. Apalagi, saya sudah menaikan gaji pegawai sewaktu harga BBM pertama naik. Setelah harga BBM turun, tidak mungkin bagi saya menurunkan (gaji) lagi,” katanya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *