KULINER

Garut Juarai Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Jawa Barat

Gapura Garut ,- Kabupaten Garut berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Juara I untuk Katagori Umum pada acara Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, bertempat di Parkir Barat Gedung Sate Jalan Diponegoro Nomor 22 Bandung, Rabu (25/7/2018).

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut, Ir. Hj. Enok Rihawati, dalam perhelatan ini pihaknya melibatkan, Tim Penggerak PKK Kabupaten Garut dan Asosiasi Chef Indonesia perwakilan Garut (Indonesia Chef Association). Menurutnya Penghargaan Kategori Umum ini diberikan kepada peserta yang mendapatkan nilai total tertinggi terhadap semua kriteria penilaian, baik terhadap resep menu dua hari, profil pangan lokal, dukungan penerapan konsumsi pangan B2SA dari pemerintah daerah/masyarakat maupun menu di display pada saat lomba.

Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2018 berbasis sumber daya lokal diselenggarakan dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat tentang konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman, sehingga diharapkan setiap individu khususnya ibu rumah tangga yang bertanggung jawab dalam menentukan dan menyediakan menu keluarga dapat menyajikan menu B2SA dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan konsumsi B2SA dapat menjadi budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif.

Pelaksanaan lomba kali ini difokuskan untuk mendukung penanganan Stunting yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga terlalu pendek untuk usianya. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita, namun juga terhadap remaja putri, yang merupakan calon ibu di masa mendatang, terutama pemenuhan protein hewani dan zat besi. Stunting itu sendiri berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas dan kemudian menghambat ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan sosial.

Seluruh peserta lomba dari 27 Kabupaten/Kota se Jawa Barat menyajikan menu makanan keluarga untuk keperluan satu hari, yaitu menu makan siang dan menu makan malam dalam bentuk display, sedangkan menu sarapan dimasak (live cooking) pada saat perlombaan. Hal ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana penerapan aspek keanekaragaman dan keseimbangan pangan dalam menu keluarga, dengan tetap mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal.

Selain penilaian resep dan display, pertimbangan terhadap dukungan pemerintah daerah dan masyarakat dalam menerapkan konsumsi B2SA menjadi salah satu unsur penilaian yang sangat penting. Dengan demikian prinsip konsumsi pangan B2SA diharapkan tidak hanya berlangsung pada saat lomba saja, namun dapat ditindaklanjuti dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat.***hums

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *