Gapura Ciamis ,- Diduga telah terjadi kesalahan teknis yang dilakukan pihak PLN distribusi Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ratusan rumah warga dusun Nagrog, Desa Sukasenang, kecamatan Sindangkasih, mendadak ramai-ramai mengeluhkan terlah terjadi kerusakan para berbagai peralatan eletronic dan lampu di rumah masing-masing warga secara bersamaan.
Menurut keterangan sejumlah warga, sebelum peristiwa mendadak rusaknya peralatan elektronik milik warga tersebut diawali dengan terjadinya pemadaman aliran listrik yang dilakukan PLN untuk proses pebaikan pada trafo gardu distriibusi.
Penggantian trafo gardu listrik yang ada di dusun nagrog terebut berlangsung sekitar Delapan jam dan selama itu pula seluruh alian listrik kerumah warga mendadak mati.
Namun setelah listrik di rumah warga kembali menyala, sejumlah warga di rumahnya dikejutkan dengan berbagai bunyi letupan yang berasal dari lampu dan peralatan electronic lainnya.
“Awalnya kami sempat kaget mengapa peralatan elektronik termasuk lampu dirumah kami mendadak mati dan mengeluarkan suara letupan kecil”, Kata Rukman, kepala Dusun Nagrog sat ditemui wartawan, Selasa (15/9/2015).
Menurut Rukman, semula warga yang mendadak aliran listrik dirumahnya mati, sempat menganggap sebagai hal yang biasa.
“kami mengira kejadian tersebut hanya kebetulan saja , karena lampu serta televisi sudah terpasang lama dirumah-rumah warga itu”, Tuturnyaa.
Namun warga semakin terkejut ketika mendengar sejumlah warga lainnya juga mengalami hal yang sama.
“warga kami mulai curiga adanya kesalahan dalam pelaksanaan penggantian trafo gardu oleh teknisi PLN sebab kami melihat lampu yang menyala dirumah juga terjadi perubahan, bohlam yang berkekuatan 5 watt seperti menghasilkan cahaya 40 watt”, Ungkapnya.
Sejauh ini lanjut Rukman, meskipun sejumlah warga sudah mengadukan kejadian tersebut kepada petugas PLN pada waktu kejadian namun sudah sepekan ini belum ada relisasi.
“Dalam waktu dekat ini kami akan mendatangai kantor PLN Ciamis untuk meminta pertanggung jawaban dengan kejadian yang merugikan warga” Pungkasnya.***Dedi Kuswandi
