Gapura Seleberita ,- Artis Komedian Diky Chandra kembali menyambangi kota kelahirannya di Tasikmalaya untuk menengok keluarga serta nyekar dimakan almarhum ayahnya di Kota Tasikmalaya, Kamis (18/3/2016).
Kesempatan pulang kampung benar-benar dimanfaatkan Produser dan sutradra sejumlah sinetron televisi tersebut untuk mengenang masa-masa kecilnya saat tinggal dan menghabiskan usia sekolahnya di Kota Resik.
Setelah puas bercengkrama dan bertemu sanak saudaranya, Diky yang didampingi istri setianyanya Rani Permata menyempatkan menikmati berbagai sajian kuliner Kota Tasik dan salah satu jajanan favoritnya adalah Bakso.
Diky mengaku senang dan sangat menikmati saat menyantap Bakso Kampung Gejrot yang membuatnya senyum dan berceloteh lucu hingga mengundang tawa orang-orang sekitarnya.
“Waah ini bakso gede pisan berapa kali lipat lebih besar dari kepala adik saya ini”, celotehnya sambil menatap bakso dimangkuk sebesar kepala bayi.
Sambil melirik istrinya mantan Wakil Bupati Garut tersebut berbisik rasa bakso itu pasti enak dan lezat.
“Nih Mah tampilannya lezat pisan jigana bakso teh”, Sambil mulai mencicipi Bakso Gejrot dan seketika mengacungkan jempolnya sambil merem melek gaya konyolnya disambut senyum dan tawa lepas orang-orang yang berada disekitarnya.
Belakangan Diky semakin getol balik ke Tasik, semenjak beberapa tokoh masyarakat dan partai politik setempat memintanya untuk manggung pada Pilkada Kota Tasik yang akan digelar pada 2017 mendatang.
Saat dimintai tanggapannya, Diky hanya tersenyum dan belum memberikan komentar banyak namun jika melihat isyarat dan gesturnya Diky mulai mantap kembali menjajaki peruntungannya di dunia politik dengan mengabdikan kemampuannya dalam membangun daerah.
Saat memimpin Garut, Diky dikenal sangat dekat dengan masyarakatnya dan mampu mengembangkan sektor pariwisata yang hingga kini dapat dinikmati kota Garut sebagai daerah tujuan wisata.
Diky dikenal berhasil meletakan dasar-dasar pembangunan destinasi wisata melalui pendekatan promosi dan program-program pengembangan pariwisata yang kala itu banyak ditentang oleh sesama birokrasi setempat.***TG
