PERISTIWA

Event Garut Tak Masuk Kalender Wisata Nasional, Ini Kata PHRI Garut

Ritual Kawin cai, Rabu (29/10/2014). foto Niken

Gapura Garut ,- Para penggiat pariwisata dan penyedia akomodasi wisata yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut menyesalkan jika benar tidak ada satupun event pariwisata Garut yang masuk pada kalender pariwisata nasional yang ditetapkan Kementrian Pariwisata.

“Jelas ini sebuah tamparan hebat terhadap geliat pariwisata di Garut, dimana Garut yang selama ini berupaya menaikan posisi tawar pariwisatanya malah tidak ada satupun event pariwisata yang masuk pada kelender pariwisata Nasional yang tercatat di Kementrian Pariwisata. Ini Ironis untuk Garut yang mempunyai banyak potensi,”Kata Tanto Sudianto Reza, Sekretaris PHRI Garut menanggapi minimnya event di Garut, Kamis (19/10/2017).

Tanto menyebutkan Pemerintah Kabupaten Garut belakangan ini memang sangat miskin kreatifitas dalam mengembangkan seni dan budaya sehingga tidak menghasilkan event besar wisata yang melembaga dan menjadi daya tarik pariwisata.

“Ini memang butuh sentuhan kebijakan yang berpihak pada industri pariwisata dimana saat ini Garut masih berkutat pada persoalan-persolan klasik yang juga tidak berujung seperti Tata Ruang kawasan serta ijin dan upaya menaikan PAD dari sektor pajak tanpa kejelasan,”ujarnya.

Menurutnya semua itu menjadi sangat sulit terealisasi ketika tidak ada kebijakan yang jelas dalam mengangkat sektor pariwisata yang pada dasarnya Garut sudah dianugerahi isyarat alam yang sangat mendukung untuk pariwisata.

“Garut ini tidak bisa dipaksakan menjadi daerah industri manufakture tetapi lebih cocok dan dekat pada pariwisata jika memahami konture juga isyarat alam yang ada,”ujarnya.

Penggiat pariwisata lainnya, H. Tika Rudiana pemilik kawasan Villa Buleud Garut mengamini pernyataan rekannya di PHRI Garut tersebut. Menurutnya memang Garut harus malu dan merasa tersisihkan jika benar tidak ada event pariwsata yang tercatat dalam kalender pariwisata Nasional.

“Untuk Garut yang sudah memproklamirkan sebagai Destinasi wisata terkemuka di Jawa Barat sangat ironis. Ini membuktikan jika intansi terkait tidak menunjukan peran dan fungsinya yang jelas ,”Ujarnya.

Tika yang berjuluk H. Buleud tersebut menyarankan agar semua komponen atau Stakeholder pariwisata di Garut untuk segera melakukan evaluasi secara menyeluruh serta kembali merumuskan visi misi daerah dalam hal pengembangan potensi pariwisatanya.

“Ini memaksa kita semua untuk segera melakukan evaluasi dimana letak kekuarangan dan kelemahan kita dalam pengelolaan paiwisata Garut ini,”ucapnya.

Ia berharap Garut segera memiliki pemimpin yang benar-benar berpihak pada pengembangan pariwisata di Garut agar memiliki nilai jual dalam kancah pariwisata Nasional.***JMB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *