PERISTIWA PILKADA

Malam Jelang Pencoblosan, Mantan Sekda Kota Banjar Ikut Dapat Teror

Gapura Banjar – Setelah beberapa hari lalu calon Walikota Banjar dari nomor urut 2, H Maman Suryaman mendapat kiriman paket teror, kini giliran mantan sekda Kota Banjar, Yayat Supriatna mendapat hal serupa.

Paket yang dikirim melalui jasa pengiriman JNE ini, ditujukan langsung ke rumah Yayat Supriatna di Perum Griya Azzahra, blok D 4-5, RT 5 RW 9, Lingkung Parunglesang, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat.

Paket berisi sebilah pisau, semangkuk darah, dan dua buah photo bertuliskan ‘tolong jaga kondusifitas kota Banjar yang telah lama dibangun, #jangan sok jago’ ini, pertama kali diterima oleh scurity perumahan tersebut pada Senin (25/6/2018), dan esoknya pada Selasa (26/6/2018) kiriman paket tersebut diserahkan kepada Yayat sekitar pukul 18.45 WIB dalam kondisi sudah sobek.

Edi (36) security setempat mengatakan, bahwa ia hanya menerima paket setelah ganti shif dari shift siang, Dahyo (37) petugas security sebelumya. Petugas yang per
menerima paket dari kurir JNE yang di ketahui bernama Zainal (34).

“Saya menerima paket pada Senin (25/6) saat menggantikan shift siang. Tadinya mau langsung saya antar ke rumah Pak Haji (Yayat Supriatna), namun pada saat itu Pak Haji sedang berada di Tasikmalaya. Sehingga paket saya antar esok harinya,” katanya.

Sementara itu, Yayat Supriatna selaku korban mengatakan, bahwa menurutnya ini adalah teror. Namun demi menjaga kondusifitas Banjar, ia akan memaafkan kepada si pelaku teror tersebut.

“Menurut saya ini adalah teror, jika dibiarkan akan membahayakan dan mengancam kekondusifan Kota Banjar. Saya tidak menyalahkan siapa pun dalam kasus ini, saya lahir di Banjar, besar di Banjar, dan tua di Banjar, sehingga saya betul-betul cinta Banjar,” ujarnya.

Yayat menambahkan, jika ini ada kaitannya dengan politik menurutnya janganlah berbuat seperti ini.

“Kalau memang Banjar sudah kondusif, jangan berbuat seperti ini, justru perbuatan seperti inilah yang akan mengganggu kekondusifan Kota Banjar,” tuturnya.

Akibat teror tersebut, Yayat beserta keluarga dan rekan-rekannya melaporkan kasus ini ke Polres Banjar.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *