PROFIL

Mengenal Indra Rahadian, Dari Property Garut Hingga Konsep Ekonomi Umat

Indra Rahaian,ST, pengusaha property dan penggiat Ekonomi Umat, foto dok

Gapura Garut ,- Bisnis property memang telah menjadi salah satu pilihan pria bernama Indra Rahadian, pria energik dengan dua anak ini. Makin mantap menapaki bisnis property yang dirintisnya di Garut dalam beberapa tahun terakhir hingga.

Dipilihnya mengembangkan bisnis property di Garut karena dalam kaca pandang pria penyandang gelar Sarjana Teknik Ini, Garut merupakan lahan bisnis yang cukup menjanjijkan dalam bidang property.

Salah satu alasan Indra memilih Garut, karena Garut merupakan kota terdekat Bandung dengan segala problematikanya. Merutnya Bandung yang sudah semakin sesak dengan hunian dan pesatnya pertumbuhan kota membuat sejumlah warga mulai bergeser memilih hunian diluar Bandung untuk tepat tiggal atau hunian istirahat dari kepenatan rutinitas sehari-hari.

Kota Garut dalam penilaian pria ini, adalah kota yang memiliki keindahan alam menawan dan berdaya Tarik wisata. Mulai Gunung, Sungai, lembah, bukit dan hamparan sawah ladang yang tersisa tersirat mencerminkan eksotknya sebuah kota kecil dengan ptensi pariwisata alam yang sangat besar.

“Jadi kehadiran saya di Kota Garut, bukan hanya karena ada istri yang orang Garut, tapi dari sisi bisnis di property memang tertarik untuk mencoba membuka usaha propertynya di Garut.”Kata Indra saat berbincang dengan gapuraindonesia.com.

Pengalaman terjun di bisnis property yang sudah digelutinya selama beberapa tahun terakhir membuat Indra makin mantap dan yakin jika Garut bagian dari pijakan untuk membangun bisnis sesuai yang ia rintis dan cita-citakan.

Keberuntungan maupun kegagalan adalah bagian dari resiko dari sebuah keputusan untuk memualai atau mengakhiri sebuah usaha dan upaya.

“ di Garut saya alhamdulillaj kembali berkenalan kembali bertemu senior  yaitu Bapak Hilman, yang telah memberi banyak pengetahuan dan ilmuan dalam dunia property,”Ungkap Indra makin mantap.

Seiring berjalanannya  waktu, sejumlah liku kehidupan dijalaninya dengan penuh kesungguhan bahkan Indra juga memiliki sempatan untuk mendukung sang istri terjun di kancah  politik hingga akhirnya mempertemukan dirinya dengan dengan Agus Rustandi melalui perantara rekannya bernama  Sunsun. Agus Rustandi adalah penggiat berbagai aktifitas sosial politik juga perbankan di Kabupaten Garut.

Gayung bersambut perkenalannya dengan Agus Rustandi di Sebuah Salon Kecantikan di Jalan Ciledug Garut, mempertegas eksisitensi Indra Rahadian untuk mematangkan ide dan gagasannya tentang perjalanna bisnis di Garut yang masih tersisa.

“Saya memiliki beberapa konsep termasuk dalam hal konsep pengembangan ekonomi umat atau Baitul Maal sehingga terlibat diskusi hangat dengan Pak Agus Rustandi ini,”Tutur Indra meyakinkan.

Ketertarikan pada konsep dimaksud, lanjut Indra membuat dirinya perlahan namun pasti terus  mempelajarinya walau baru sebatas teori-teori sederhana, karena saat itu yang dominan dikuasainya adalah urusan bisnis property,  dengan kalkulasi  keuntungan yang berlipat dari banyak sisi.

“Tapi apa yang dialami sebenarnya, ternyata dari banyak sisi pula terjadi kekeliruan yang belum bisa diantisipasi sejak awal, sandungan usaha satu demi  satu berjalan dan tanpa terasa jadi menggurita, karena itulah mulai memperdalam kembali konsep pengembangan  ekonomi umat, memang tidak serta merta tapi paling tidak ada kesadaran untuk Hijrah ke Jalan Allah.”paparnya.

Ia memaparkan dalam perjalanan pengenalan sistem, mulai bersilaturahmi dengan berbagai kalangan di Kabupaten Garut, sampai sempat berdialog dengan para pelestari Situs dari Ciparay Karangpawitan Garut.

“Banyak pengalaman yang telah saya dapatkan, dan butuh banyak ilmu untuk menyikapi kerasnya persaingan di dunia usaha, namun konsep pengembangan ekonomi umat, mulai terasa pada perjalanan usaha saya ini, karena itu satu persatu ganjalan di dunia property mulai diselesaikan dengan kemampuan yang ada.”Imbuhnya.

Indra sangat meyakini dengan kasih sayang Allah lah beberapa permasalahan telah membuka kesempatan untuk segera dituntaskan, dan terbuka lebar jalan keluar untuk penyelesaiannya.

“Beberapa kewajiban yang ada satu persatu terselesaikan dengan seksama, sekaligus mulai menata pengelolaan usaha dengan konsep pengembangan ekonomi umat. Mudah mudahan terus berlanjut,”ucapnya.

Property yang kini sudah mulai terselesaikan mulai dari Perum Tanjungkamuning, dengan mengaktifkan kembali kios di komplek tersebut, walau memang tidak mudah namun ada langkah yang telah dikerjakannya.

Dalam tahap pemilihan tempat untuk lokasi lainnya, ternyata ada orang Garut yang begitu antusias untuk turut mensukseskan kegiatan dimaksud, maka diberikannya kesempatan untuk menggunakan Gedung miliknya bila diperlukan dalam proses pengembangan ekonomi umat.

“Untuk kegiatan ekonomi umat ini Alhamdulillah banyak mendapatkan dukungan bahkan  telah juga  didukung dengan himbauan MUI pusat tentang penyelenggaraan pola pengembangan ekonomi syariah,”Sebutnya.

Indra juga mengakui dan banyak belajar terkait  motivasi dari salah seorang penggiat pariwisata Garut H. Tika Rudiana yang juga tengah giat-giatnya  dalam pengembangan usaha pariwisata yang dijalankannya.

“Konsep Pak H. Tika Rudiana sangat bagus karena dalam pengelolaan pariwisata melalui pengembangan kawasan villa buleud berbasis pada lingkungan warga sekitar sehingga warga juga secara langsung dapat terlibat disini,”ujarnya.

Indra mengakui mendapatkan tawaran dari  H. Tika Rudiana untuk  terlibat dalam mendukung usaha wisatanya, dan di lingkungan Villa juga mendapat kesempatan untuk andil dalam mengisi kekosongan pengelola Pawon Buleud dengan sajian  KOPI Garut.

Indra juga menyatakan  dirinya mulai membenahi Home Base usahanya di Jalan Sukadana di Gedung Bahtera Group. Agar pengelolaan usaha yang saat ini dijalaninya lebih pada pendekatan silaturahmi.

Panca Indra Bali pun mencoba dihadirkan di Garut, sambil terus mengembangkan usaha yang ada, salah satunya jadi mediator antara pelaku bisnis salon kecantikan dan para calon pelanggan dari berbagai kalangan, khususnya hotel dan Resort di Garut, dimana setiap saat harus tampil prima untuk memuaskan para pelanggannya.

Menurutnya mediator dalam konteks ini akan lebih dominan bergerak di sisi marketingnya, agar kedua belah pihak bisa meminimalisir biaya operasional untuk promosi di setiap bulannya.

“Alhamdulillah, dalam beberapa kegiatan usaha sudah mulai nampak bintik-bintik benih kehidupan usaha umat. Semoga setiap langkah usaha sampai pada tujuan bahwa jual beli itu Halal.”Tukasnya.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *