RAGAM

Jendral Polisi Itu Tanpa Sungkan Cium Tangan Nenek Penjual Kripik Singkong

Kapolda NTB Brigjen Polisi Umar SEptono, tampak tengah mencium tangan nenek penjual kripik singkong, foto kiknews.today
Kapolda NTB Brigjen Polisi Umar SEptono, tampak tengah mencium tangan nenek penjual kripik singkong, foto kiknews.today

Gapura Inspirasi ,- Menghormati orang tua tanpa memandang starta sosial adalah sesuai yang sangat inspiratif dan patut diacungi jempol apalagi dilakukan oleh seorang Jendral yang menjabat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda).

Adalah Brigadir Jenderal Polisi Drs Umar Septono SH, MH. Kapolda NTB, benar-benar tulus ingin memberikan contoh yang baik bagi jajarannya diinternal kepolisian maupun juga warga umum lainnya yang kini sedang dihadapkan pada krisis moral yang luar biasa parahnya.

Jendral bintang satu Umar Septono tampak tulus dan tanpa sungkan terlihat menyalami dan mencium tangan seorang nenek yang dijumpainya tengah menjajakan dagangnnya sebagaimana terlihat dalam poto sang jendral saat mencium tangan nenek itu.

Mata publik dibuatnya agak terperangah lantaran memang agak jarang pemandangan itu terlihat dilakukan para jendral lainnya secara kasat mata, walaupun  tidak sedikit mungking yang melakukan hal sama, namun jarang tampak terlihat secara natural dan terjadi spontanitas.

Jenderal Umar seperti dilansir kicnews.today tampak tidak segan-segan untuk mencium tangan seorang nenek tua penjual keripik singkong seraya membeli dagangannya dimana saat itu secara kebetulan dirinya bertemu dengan nenek tua itu saat hendak melayat orang tua dari salah seorang anggota polisi di wilayah Gomong , Kota Mataram yang meninggal dunia.

Jendral Umar begitu sangat merendah dihadapan orang-orang miskin dan anak-anak yatim, sehingga mengundang kepenasaranan publik, ternyata   dalam kesempatan lain Umar Septono pernah menyampaikan bahwa bagi dirinya melihat mahluk ciptaan Tuhan, bukan dari pangkat, jabatan ataupun hartanya, melainkan dari kedekatannya kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

“Saya merasa lebih khawatir jika ada orang miskin dan anak yatim marah kepada saya, karena ada ayatnya dalam Al Quran yang menyatakan kalau sampai menghardik mereka, itu namanya termasuk orang yang mendustaka agama,” Kata Kapolda.

Umar menjelaskan,  menghormati dan menyayangi orang miskin yang ia yakini adalah perintah Alloh, sehingga dirinya tidak pernah merasa rendah jika sampai mencium tangan mereka tanda penghormatan. Bagi Umar, menghormati mereka dilihatnya juga dari ujian berat yang diterima orang-orang itu.

“Mungkin saya ataupun rekan-rekan semua tidak akan sanggup menerima ujian seberat yang diterima oleh orang-orang yang saya cium tangannya itu,” imbuhnya renyah dengan tebaran senyum kepada para awak media yang ngobrol ringan dengan sang jenderal.

Menurutnya, bagi seorang Kapolda harus melaukan itu adalah usahanya memberi contoh kepada bawahannya ataupun orang lain yang masih menganggap diri lebih tinggi derajatnya dari orang-orang yang terlihat miskin padahal dihadapan Tuhan derajatnya bisa jadi justeru kebalikannya.

“Dihadapan Tuhan kita semua sama dan yang membedakan adalah taqwa” lanjutnya.

Moment yang kebetulan dapat diabadikan oleh salah seorang personil polisi yang mendampinginya ini menyiratkan makna yang sangat mendalam. Mungkin terlihat mudah dalam sikap, namun membuang ego dan melepas segala keakuan sehingga kepala dapat tertunduk kepada orang-orang yang biasanya dianggap lebih rendah adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan apalagi untuk level para pejabat seperti yang dilakukan oleh kapolda NTB ini. TGM***dikutif dari kicknews.today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *