SENI HIBURAN

Puluhan Musisi dan Grup Musik Cadas Guncang Banjarsari

Gapura Ciamis ,- Sebanyak 17 Grup Band  beraliran metal mengguncang pecinta dan penggemar musik cadas Banjar Anyar Kabupaten Ciamis,Jawa Barat, Minggu (26/12/2016). 

Acara yang digelar dalam rangka deklarasi Komunitas Banjaranyar Underground Community (BUGC) berlangsung meriah dan sukses.

Deklarasi tersebut dihadiri sejumlah perwakilan pemerintah setempat, Kepolisian Sektor Banjarsari, para pengurus Ormas Gibas, serta tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.

Bertempat di lapang Bedeng Cigayam-Banjarsari, penampilan 17 grup band cadas yang memeriahkan deklarasi tersebut mampu membius penonton dengan aksi-aksi panggungnya. Acara yang digeber sejak pukul 10.00 WIB itu mengajak para kaum Underground selalu berjingkrak, terkadang mereka melakukan aksi pogo.

Grup band gahar yang tampil di acara tersebut adalah Ilusi Otak, Di Pikir Lagi, Fenosis, Sorbc, Salumat, Anak Dajal, Sial, Emergency, Gelap Sayuta, Talapunk, Aritmia, Bullygear, Straight up, Horitical, Scream of The Fallen, Ballistic (Banjar), dan Sasuku.

Pentolan grup band cadas Ballistic, Abah Ogi mengatakan,  Musik Underground atau aliran bawah tanah ini selalu dilirik sebelah mata oleh masyarakat, karena gayanya yang urakan sehingga menimbulkan emage negatif di masyarakat. 

Namun, meski demikian semangat untuk merubah pandangan buruk dari masyarakat, kini marak bermunculan komunitas Underground yang jauh dari imej buruk didalamnya. 

“Banyak pihak yang menilai kami dari sisi luar, kami banyak dipersulit dalam bergerak, misal dalam perijinan, tempat berkumpul, sampai menyelenggarakan pagelaran musik Underground, atau takut terjadi keributan,”ujarnya.

Ia pun menambahkan bahwa seharusnya semua pihak membuka mata, karena menurutnya musik Metal merupakan sebuah bentuk kreasi para kaum muda khususnya para pecinta musik metal.

“Sudah saatnya berbagai pihak membuka mata, irama kami menyuarakan kesetaraan dan protesnya pun tidak membuat macet jalan, kami ingin diperhatikan dan dipermudah dalam berkreatifitas sehingga bisa mengharumkan daerah yang kami cintai ini dengan cara kami, dudunia kami, dan musik keras kami,”imbuhnya.

Sementara itu, ketua BUGC, Enda manuturkan, acara ini pun disambut positif para penggemar musik cadas, dan semua kalangan.

“Ini jadi semacam penawar rindu komunitas underground, walaupun tema yang diusung black metal, itu artinya bahwa kaum underground sedang bergenerasi,”ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dirinya berharap musik underground lebih hidup lagi dan bangkit kembali seperti masa kejayaannya dulu, sehingga perkembangan musik underground jangan sampai tenggelam.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *