SOSIAL POLITIK

Ditinggal Kedua Orang Tuanya, Sifa 17 Tahun Tergolek Lemah

Ini dia Kondisi Sifa (17) warga Pargi Pangandaran, Jawa Barat, tergolek lemas, foto Dedi Kuswandi
Ini dia Kondisi Sifa (17) warga Pargi Pangandaran, Jawa Barat, tergolek lemas, foto Dedi Kuswandi

Gapura Pangandaran ,- Seorang gadis bernasib malang masih harus tergolek lemah ditempat tidurnya padahal sudah hampir 17 tahun sejak usianya satu tahun dengan hanya di rawat oleh sang kakek yang juga sudah tua renta.

Nasib yang menimpa Sifa (17) warga dusun Karangpetir RT 01 RW 01 , desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran diduga karena sejak lahir ia tidak mendapatkan perawatan yang maksimal termasuk asupan gizi yang cukup.

Sejak usia satu tahun Sifa diduga menderita gizi buruk karena berat badannya terus menyusut, bahkan kini jika dibandingkan dengan gadis normal seusianya, Sifa sangat memprihatinkan yang nampak saat ini adalah kulit yang membalut tulang dengan kondisi tubuh sangat lemah.

Tergolek lemah diatas terpal beralaskan kain, kondisi Sifa sangat miris karena terpaksa harus hidup ditengah keluarga tidak mampu, hidup alakadarnya diasuh oleh Kakeknya yang juga sudah berusia 82 tahun.

Sejak berumur 1 tahun, Sifa telah ditingglakan Ibu kandungnya pergi entah kemana semenjak sang ayah meninggal dunia kala itu.

Belakangan diketahui ibu kandung Sifa berada di Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, namun sejak informasi itu muncul belum pernah ada kabar yang menuntun Sifa untuk bertemu dengan ibu Kandungnya tersebut.

Menurut Juhana (82) alias Totong sang kakek, Sifa terpaksa harus tinggal dengan dirinya lantaran saat masih balita sudah ditingglanya kedua orang tuanya.

“Saya juga bingun saat ini harus bagaimana lagi, saya makin tua terus sakit sakitan sementara cucu saya juga hidup dengan keadaan seperti itu, saya berharap ibu kandungnya segera pulang merawatnya”, Kata Juhana saat ditemui Selasa (12/1/2016).

Menurut Juhana untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dirinya hanya mengandalkan belas kasihan dari para tetangganya karena dengan usia setua itu dirinya sudah tidak bisa lagi bekerja untuk mencari nafkah.

“Sejak dulu sudah berusaha berobat kesana kemari namun karena tidak memiliki cukup bbiaya akhirnya berenti pengobatan cucu saya itu, apalagi sekarang saya sudah sangat tua begini Cuma bisa pasrah”, Tuturnya dengan nada lirih.

Ironisnya kini Sifa tdak pernah endapatkan lagi upaya pengobatan selain perawatan apa adanya oleh sang kakek yang juga sudah renta itu.

“saya tadinya berharap pihak pemerintah setempat terutama kepala desa cintakarya dapat membantunya, namun jangankan membantu menengok saja belum pernah”, Sesalnya.

Padahal diakui Juhana dirinya sudah berulang kali mengajukan permohonan bantuan untuk pengobatan dan biaya hidup cucunya tersebut, namun sejauh ini tidak pernah didengarnya.
Juhana berharap ada uluran tangan dari dermawan untuk membantu merawat cucunya tersebut karena diriya sudah tua renta.

“Sekali lagi saya hanya berharap ada dermawan saja yang terus mau membantu cucu saya terutama Ibunya agar cepat pulang dan mau merawat anaknya”, Ucapnya terbata-bata.***Dedi Kuswandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *