SOSIAL POLITIK

Ini Harapan Ketua Umum PBNU Terhadap NU di Jawa Barat

Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj
Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj, foto istimewa

Gapura Garut ,- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj berharap siapapun yang terpilih menjadi Ketua Tanfidziyah dan Rois Syuriah NU untuk lima tahun ke depan di PWNU Jabar harus dapat membawa 27 cabang PCNU yang tersebar di Jawa Barat.

“Konsolidasi kemitraan harus di bangun, tantangan terberat NU di Jawa Barat secara umum kurang kesadaran untuk berorganisasi untuk bergerak bersama dan hal itu perlu di tekankan ke ulama. NU itu bukan tentara, bukan polisi, tapi siap membantu masyarakat, apalagi di NU semuanya ada baik di pemudanya seperti anshor, ada fatayat, Anshor, ibu-ibu pengajian ada artinya semua siap di gerakan,” Kata KH. Said Aqil Siradj saat menyampaikan tausyiah pembukaan Konferwil PWNU Jabar di Pondok Pesantren Fauzan Garut, Selasa (11/10/2016).

Kiayi Said Aqil juga menyampaikan potensi maupun kulturnya NU masih kuat, akan tetapi militansinya kurang contoh konkret di Jawa Timur setiap cabang punya rumah sakit dan kantor yang representatif sedangkan di Jawa Barat belum ada kantor maupun rumah sakit yang representatif.

“Di Jawa Timur hampir tiap cabang sudah punya rumah sakit seperti Tuban, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Pasuruan, Malang,”Ungkapnya.

Sementara itu saat di tanya wartawan mengenai dukungan dirinya kepada siapa yang layak untuk memimpin NU di Jawa Barat, Kiayi Said Aqil tidak bersedia menyebutkan nama.

“Saya tidak akan menyebut mendukung siapa, biarkan mengalir. Yang penting harapannya ada penyegaran dalam bentuk kesadaran untuk berorganisasi mampu menggerakan seluruh cabang yang ada di Jawa Barat,” jelasnya.

Selain itu, tegas Kiayi Said Aqil NU harus mampu menggerakan Islam di tanah Nusantara dengan memperkuat kedaulatan ekonomi, budaya, hukum, politik, maupun untuk pertahankan kekayaan alam yang ada di Negara Indonesia.

“terutama mempertahankan budaya kita. Di Negara kita banyak potensi seperti gas, minyak, pertambangan mari kita kelola dengan baik untuk kepentingan masyarakat, jangan seperti freeport,” Tukasnya.***Marnoto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *