SOSIAL POLITIK

Bangun Perumahan Tak Punya Akses Jalan, Mengganggu SMPN 1 Karangpawitan

Gapura Garut ,- Pihak orang tua siswa dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Karangpawitan Kabupaten Garut mengeluhkan proyek pembangunan kawasan  perumahan di Kecamatan Karangpawitan menyusul keluar masuknya kendaraan operasional proyek yang selalu keluar masuk melalui gerbang sekolah karena tidak ada akses lainnya.

Kepala SMPN 1 Karangpawitan, Didi Rusnandi mengatakan kondisi tersebut membuat pihaknya sangat terganggu terutama pada saat jam belajar para siswa yang terusik dengan mundar mandirnya kendaraan pengangkut material bahan bangunan yang lewat kegerbang sekolah mereka.

“Ini memang kawasan perumahan dibangun persis dibelakang Kompleks sekolah kami, sayangnya tidak akses jalan lain untuk mengangkut bahan material bangunannya sehingga sangat mengganggu,”Kata Didi, Minggu (6/5/2018).

Menurtnya kondisi tersebut sudah berlangsung sekitar dua minggu. Selama kurun waktu tersebut, hampir setiap hari kendaraan proyek keluar masuk ke area sekolah.

“Memang tidak ada jalan lain untuk bisa masuk ke area tersebut selain melalui sekolah, tapi aneh saja kenapa mau membangun perumahan tapi tidak dibuat jalan untuk masuk kesana. Sebelumnya memang ada orang yang datang dan mengatakan mau membangun perumahan, saya bilang silahkan saja karena itu hak yang punya tanah, tapi tidak berarti saya mengizinkan menggunakan area sekolah untuk jalan kendaraan proyek,” ngkapnya.

Ia menyatakan berdasarkan informasi yang diterimanya, akses jalan menuju perumahan tersebut nantinya akan dibangun dengan merobohkan salah satu bangunan rumah yang berada di pinggir jalan.

“Namun hingga saat ini pihak pengembang belum melakukannya dan masih menggunakan jalan melalui sekolah. Seharusnya kan sebelum memulai pengerjaan itu dipikirkan dulu, jangan sampai apa yang dikerjakan mengganggu kegiatan belajar mengajar atau mengancam keselamatan siswa. Ini juga sudah ada keluhan dari sejumlah orang tua siswa yang sedikit banyak adalah ketakutan, apalagi anak sekolah ini aktif, saat kendaraan masuk sekolah dan kebetulan ada kendaraan masuk suka dinaiki siswa juga”ujarnya.

Didi juga meminta agar pihak pengembang atau pemerintah yang mengeluarkan izin bisa menegur dengan aktifitasnya proyek pembanguna perumahan tersebut.

“kami meyakini pengembang itu salah, karena sudah menggunakan jalan sekolah sebagai akses keluar masuk kendaraan untuk pengerjaan perumahan.”imbuhnya.

Sementara itu, perwakilan orang tua siswa SMPN 1 Karangpawitan, Uje Saripudin berharap agar pengembang perumahan di pinggir SMPN 1 Karangpawitan segera menghentikan pekerjaan sebelum membuat akses jalan menuju perumahan.

“Hentikan dulu karena kami khawatir dengan keselamatan anak-anak kami jika aktivitas pembanguan masih menggunaka akses jalan lewat sekolah,”ujarnya.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *